Ruteng, Pijarflores.com – 200 orang mahasiswa di Kabupaten Manggarai mengkuti Orientasi Studi Mahasiswa Baru oleh Universitas Terbuka Kupang, Selasa (19/3/2024).
200 orang mahasiswa tersebut berasal dari guru PAUD yang belum memiliki kualifikasi S1 terdaftar pada kampus Universitas Terbuka (UT) Kupang.
Usai kegiatan Orientasi Studi Mahasiswa Baru (OSMB) dan Pelatihan Belajar Jarak Jauh (PBJJ) di Aula Kantor Dinas PPO, Bupati Manggarai Herybertus G. L. Nabit menyatakan, tujuan utama pemberian beasiswa adalah untuk mencapai kualifikasi pendidikan S1 bagi tenaga pendidik Paud.
Target pemerintah sebenarnya adalah supaya 4-5 tahun kedepan kita punya guru-guru paud yang punya kualifikasi pendidikan sarjana (S1). Berharap dengan kualifikasi pendidikan itu akan membuat kualitas PAUD kita makin baik.
“Bahwa selama ini sebagian paud di kelola oleh pengajar meski ada yang S1, tapi sebagian besarnya adalah dikelola oleh tamatan SMA. Fakta itulah kita membuat kerjasama dengan UT,” terangnya.
Menurut kader PDIP tersebut, UT Kupang sangat merespon baik kerjasama yang sedang berjalan dengan Kab. Manggarai.
“UT juga menyambut baik terkait kerjasama ini sehingga kemudian kita memberikan solusi untuk memberikan beasiswa. Dan untuk tahun ini kita sepakati hanya untuk 200 orang saja dulu,” lanjutnya.
Persyaratannya menurut Bupati Hery hanya untuk mereka yang menjadi pengelola PAUD.
“Dari 200 orang ini persyaratan adalah mereka yang sudah mengelola Paud di desa atau kampungnya,” lanjutnya.
Memilih UT jelas Bupati Hery, agar para guru PAUD masih bisa bekerja di sekolahnya.
“Kemudian kenapa harus memilih UT, tujuannya adalah supaya teman-teman masih bisa melayani paudnya masing-masing, sehingga di sela-sela itu mereka masih belajar. Artinya di UT itu pembelajaran selain online tetapi juga dengan tatap muka. Jadi menurut kita ini ruang yang harus kita manfaatkan,” jelas Bupati Hery.
Bupati Hery berharap agar ke depan, apa yang dibuat bisa bermanfaat.
“Berharap 4-5 tahun mendatang kita lebih banyak tenaga pengajar paud yang kluar evaluasi. Yang pasti terkait pendanaan beasiswa terhadap mahasiswa inibdalah dari DAU SG bidang pendidikan. Dan beasiswa ini hanya untuk biaya SPP sedangkan untuk biaya lainnya itu ditanggung sendiri. Sehingga kita berharap jika pada semester ini mendapatkan prestasi, tentu kita akan mengusulkan lagi pada semester selanjutnya,” ungkap Bupati Hery.
Terkait anggaran Bupati Hery menyampaikan agar menanyakan langsung ke dinas PPO.
Kepala dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Wensislaus Sedan mengatakan, tahun ini Pemda telah mengeluarkan biaya sebesar Rp2.500.000 per mahasiswa dan per semester.
“Artinya satu tahun Pemda menyiapkan anggaran sebesar Rp5 juta per mahasiswa dan per tahun. Dan itu bersumber dari DAK Spesifik Grand (SG),” terangnya.
Dikatakannya, program pemerintah pusat saat ini adalah bagaimana guru dapat melayani pembelajaran yang berpusat pada murid. Sebab saat ini literasi pendidikan di Kabupaten Manggarai masih tergolong rendah.
Kendati demikian, dengan program ini ia berharap agar bisa mendongkrak presentasi literasi dasar di Kabupaten Manggarai.
“Apalagi dari PAUD transisi ke SD yang menyenangkan. Jadi saya berharap dengan para mahasiswa yang mengikuti pendidikan ini, mereka pulang langsung menerapkan itu kepada peserta didik,” harapnya.
Sementara Direktur Universitas Terbuka (UT) Daerah Kupang, Provinsi NTT, Dr. Ajat Sudrajat, M.Pd., menyampaikan terima kasih kepada Pemda Manggarai atas kepercayaan terhadap UT.
“Atas nama pimpinan UT Jakarta mengucapkan terimakasih kepada bupati Manggarai yang telah memberikan ruang lewat beasiswa terhadap mahasiswa di wilayah kabupaten Manggarai,” ungkapnya.
“Tentu kami akan mengawal terus membimbing, mendampingi mahasiswa ini supaya lulus tepat waktu, kemudian 4 tahun lulus dan nilainya A semua,” sambung dia.
Diakuinya, pihak UT Kupang sengaja datang ke Menggarai supaya mahasiswa dari Manggarai terkoordinasi dengan baik. Tentunya sama-sama bersinergi dalam kemitraan pada dunia pendidikan.
Untuk wilayah NTT yang punya beasiswa adalah hanya Kabupaten Manggarai (200 orang/semester I) dan Rote Ndao (83 orang/semester II).
Karena itu, untuk jadwal perkuliahan, UT menggunakan pembelajaran tatap muka dan daring.
“Sekali lagi terima kasih kepada Pemda Manggarai, mudah-mudahan kedepannya kita akan buka lagi pendidikan S2,” pungkasnya.
Sebelumnya, program ini dilaksanakan berkat kerja sama antara Pemkab Manggarai dengan UT melalui penandatanganan MoU oleh Bupati Manggarai Herybertus G. L. Nabit dengan Direktur UT Prof. Ojat Darojat M. Bus, belum lama ini.
Editor: Tim PF