Ruteng, Pijarflores.com – Pembangunan jalan Telford di desa Ponggeok, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, NTT, diduga kekurangan volume pekerjaan.
Pasalnya, proyek yang bersumber dari Dana Desa (DD) tersebut dari anggaran Rp109.999.700,00, hanya menyelesaikan 100 Meter pemasangan batu saja.
Menurut masyarakat yang tidak mau dimediakan namanya, seharusnya pekerjaan tersebut harus menyelesaikan 200 Meter lebih Volume pekerjaan pasangan batu. Selasa, 25/4/2023.
“Pekerjaan pasangan batu harus 200 Meter lebih pak, karena anggaranya 100 Juta lebih,” tutur masyarakat tersebut.
Dia menjelaskan, kalau hanya 100 Meter maka pekerjaan tersebut bernilai Rp1.000.000,00, per Meter kubik. Itu artinya volume pekerjaan sangat mahal dan masih sangat kurang.
“1 Juta per Meter kubik? Artinya ini proyek masih kurang volume, mahal sekali harga satuannya,” tegasnya.
Saat dihubungi kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD) desa Ponggeok Mikael Mangkut, menyampaikan bahwa dalam pengerjaan Telford tersebut secara teknis tidak mengetahui apa-apa. 26/4/2023.
“Secara teknis saya tidak tahu pak,” ujarnya.
Tapi saat pengerjaan, Mikael sudah mengecek, dan material batu dan sertu ada di lokasi. Menurutnya ada ruas lain pengerjaan galian di sekitar Dusun Tadoleka yang berjarak 231 Meter kubik.
“Ada pengerjaan galian lain di sekitar dusun Tadoleka itu, coba tanya saja ke masyarakat di situ,” lanjutnya.
Pantauan langsung media ini, pembangunan jalan Telford sudah dalam keadaan rusak. Minggu, 16 April 2023.
Terlihat pada pembangunan Telford tersebut, hampir secara keseluruhan batu-batu yang terpasang sudah terlepas dari ikatan pada dasar galian.
Menurut seorang warga yang tidak mau dimediakan namanya, mereka keluhkan keadaan jalan Telford yang sudah rusak padahal baru selesai dikerjakan pada tahun 2022. Minggu, 16/4/2023.
“Kasian sekali melihat jalan ini pak, baru dikerjakan tetapi sudah rusak lagi,” ujar warga tersebut.
Warga tersebut menambahkan, hampir secara keseluruhan Telford yang berjarak 110 Meter, keadaan pasangan batunya sudah ditumbuhi rumput.
Bukan hanya rumput, hampir semua sertu yang dihampar sudah tidak kelihatan lagi pada bagian permukaan pasangan batu.
“Ini jalan sedikit lagi mau jadi hutan pak, kasian uang negara ratusan juta habis,” lanjut warga tersebut.
“Lihat yang di bagian bawah itu pak, sudah sisa batu saja. Sudah tidak ada lagi sertunya,” kata warga tersebut.
Dihubungi melalui gawainya, Heri Jehanu Kepala Desa (Kades) Ponggeok saat dikomfirmasi menjelaskan, kalau selama ini belum bisa diperbaik karena hujan. Senin, 17/4/2023.
“Sekarang masih masa pemeliharaan pak, kalau sudah tidak ada hujan kami akan segera perbaiki,” kata Heri.
Saat ditanya berkaitan dengan teknis pekerjaan, mulai dari spesifikasi material dan Kuari Kades Heri Mengatakan kalau dia lupa.
“Besok datang ke kantor saja pak, supaya bisa lihat langsung di rencana anggaran belanja (RAB) untuk mengetahui spesifikasi material dan Kuari,” tutup Heri.
Penulis: Riki Huwa
Editor: Redaksi