Borong, Pijarflores.com – Tender Proyek pembangunan Bendungan Wae Reca tahun 2020, diduga Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II) bekerjasama dengan panitia lelang untuk mengatur pemenang tender proyek yang bernilai Rp20 Milyar lebih.

Informasi yang diperoleh media ini dari salah seorang staf BWS NT II yang tidak mau dimediakan namanya, bahwa tender Bendungan Wae Reca pada tahun 2020, pihak Kasatker berkerjasama dengan panitia lelang untuk memenangkan salah satu pengusaha dari luar NTT, yang merupakan kerabat dekat Kasatker BWS NT II. Kamis, 12/10/2023.
Dia mengatakan kalau sejak awal banyak kejahatan yang dilakukan oleh Kasatker BWS NTT II tersebut.
“Memang harus gagal Konstruksi, rekanan kerja asal jadi. Itu Kasatker sudah bermain dari awal proses tender. Mereka kerjasama dengan panitia lelang agar orang dari luar NTT yang nota bene orang terdekat mereka menang,” tuturnya staf BWS NT II tersebut.
Pada hari ini juga, panitia lelang dari BWS NT II (Jumat, 13/10/2023) Bendungan Wae Reca pada tahun 2020 lalu sedang diperiksa di Polres Manggarai Timur.
Sementara saat dikonfirmasi media ini terkait pemeriksaan panitia lelang Bendungan Wae Reca tahun 2020, Kanit Tipidkor Polres Manggarai Timur Joko Sugiarto pada pukul 14.14 WITA (Jumat, 13/10) hanya menjawab singkat.
“Selamat siang kk (Kaka),” balas singkat Kanit Tipidkor Joko Sugiarto.
Berita Sebelumnya
Proyek pekerjaan Bendungan Wae Reca, terletak di Desa Nanga Labang, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur diduga Gagal Konstruksi.
Proyeng Embung benilai Rp20 Milyar lebih itu dikerjakan pada tahun 2020 bersumber dari Anggaran Pembelanjaan Negara (APBN). Sumber: Florespikiranrakyat.com
Bendungan itu awalnya rusak di tahun 2021, mirisnya mega proyek tersebut baru 1 tahun selesai dikerjakan saat itu.
Karena kerusakan bendungan itu, 80 hektar lahan persawahan terancam gagal panen.
Warga setempat bernama Andri (26) kepada media ini menyampaikan, agar pemerintah bisa memperbaiki secepatanya. 1/9/2023.
“Kami sudah melihat pemerintah sudah cek ke lokasi bendungan. Mereka merespon setelah banyak pemberitaan media on line selama ini. Kami berharap agar pemerintah secepatnya memperbaiki bendungan Wae Reca yang sudah lama jebol, apa lagi bendungan ini pasokan airnya untuk 80 hektar lebih areal sawah,” ungkap Andri.
AS seorang warga meminta Aparat Penegak Hukum ( APH) agar segera memeriksa Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) serta pihak rekanan yang mengerjakan proyek Bendungan Wae Reca yang sudah jebol.
“Pihak APH agar segera periksa PPK dan rekanan proyek Bendungan Wae Reca. Baru beberapa tahun pekerjaannya sudah rusak,” tukas AS.
Untuk diketahui Polres Manggarai Timur sedang mendalami pekerjaan Bendungan Wae Reca yang sudah menelan anggaran yang sangat fantastis tersebut.
Kapolres Manggarai Timur AKBP I Ketut Widiarta, melalui Kanit Tipidkor Joko Sugiarto saat dikonfrimasi wartawan (4/9/2023) mengatakan bahwa pihak Polres Manggarai Timur akan dalami pekerjaan Bendungan Wae Reca.
“Menindaklanjuti pengaduan masyarakat kami (Polres Manggarai Timur) akan dalami. Sebelumnya Kasat Reskrim Jeffri Dwi Nugroho Siliban, sudah turun ke lokasi proyek Bendungan Wae Reca, pada 30, Agustus kemarin,” ungkap Joko.
Bendungan Wae Reca sendiri merupakan aset Kementrian PUPR RI yang dibangun pada tahun 2020 dengan anggaran Rp20 Milyal lebih, melalui Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II.
Penulis: Riky Huwa
Editor: Tim PF