Ruteng, Pijarflores.com – Tim survei Listrik Desa (Lisdes) dari PLN, dihadang oleh kelompok Tedi Sukardin asal desa Lungar di pertigaan menuju kampung Lungar dan Mesir bulan Oktober lalu. Sabtu (25/11).
Kejadian penghadangan tim Lisdes PLN terjadi pada tanggal 10 Oktober 2023, dimana Tedi cs melarang tim survei Lisdes PLN pergi ke kampung Mano untuk melihat langsung keadaan geografisnya.
PLN melalui tim Lisdes sudah memasang jaringan listrik ke Poco Leok pafa awal tahun 2023, dan program Lisdes untuk seluruh wilayah Poco Leok ditargetkan tuntas sampai akhir tahun 2023 ini.
Namun yang terjadi, Tedi cs malah mengusir mereka di pertigaan Lungar. Karena dihalang oleh Tedi cs, tim survei yang juga dikawal oleh beberapa anggota Polres Manggarai mengambil sikap untuk kembali ke Ruteng saat itu.
Keluhan masyarakat kampung Mano disampaikan dalam kegiatan sosialisasi PADIATAPA dan PLN pada hari Kamis (23/11/2023).
Hironimus Dohat tokoh muda kampung Mano, desa Mocok, menyampaikan keluhannya terkait listrik yang belum masuk ke kampungnya.
Menurut Hironimus semua masyarakat tau kalau bulan lalu tim survei Listrik Desa (Lisdes) yang hendak pergi ke kampung Mano dihadang oleh beberapa masyarakat di pertigaan Lungar. Oleh karena itu semua masyarakat kampung Mano siap untuk menjemput tim survei Lisdes ketika akan melakukan survei ulang.
“Kalau tim Lisdes datang lagi pak, tolong perketat keamanan dari TNI/Polri. Kami juga nanti akan siap untuk menjemput tim suvei Lisdes saat itu pak,” tutup Hironimus.
Sandro Ginting dari tim PLN mengatakan, bahwa 2 bulan lalu dari PLN sendiri melalui program Lisdes, tim survei sempat ingi ke kampung Mano. Tetapi karena adanya penghadangan oleh sekelompk wsrga yang menolak di Lungar, maka tim Lisdes pun kembali ke kota Ruteng.
“Kami akan jawab sesegera mungkin, nanti selanjutnya kami akan sampaikan untuk pengembangan jaringan listrik di kampung Mano, ke tim Lisdes. PLN berkomitmen akan mengaliri listrik ke seluruh wilayah Poco Leok,” kata Sandro.
Tedi cs juga pada hari Kamis (23/11) tetap melakukan penghadangan kepada tim sosialisasi PLN.
Tanpa alasan yang jelas Tedi cs melarang tim PLN yang akan melakukan sosialisasi PADIATAPA di kampung Mano.
Tetapi karena kerjasama yang baik dari pihak keamanan Polres Manggarai dan anggota Koramil 07 Satar Mese, tindakan penghadangan oleh Tedi cs tidak menghalang tim PLN menuju lokasi sosialisasi.
Begitu juga ketika pulang dari kampung Mano, Tedi cs juga melakukan hal yang sama.
Seorang pemuda sempat mengancam sopir Bis Kayu yang mengantar rombongan PLN.
Ada juga caci maki yang dilakukan beberapa ibu-ibu kepada Sekcam Satar Mese. Bahkan yang parahnya lagi seorang kakek sempat juga memaki Sekcam Satar Mese.
Tim sosialisasi yang dikawal ketat anggota TNI/Polri pun pulang dengan aman menuju kota Ruteng (23/11).
Penulis: Riky Huwa