Ruteng, Pijarflores.com – PT PLN telah melakukan pembayaran ganti rugi lahan untuk pembangunan PLTP Ulumbu Poco Leok Unit 5-6, kepada 51 warga Poco Leok, melalui Badan Pertanahan Negara (BPN) Manggarai, Senin (27/11/2023).
Pantuan media ini, kegiatan berlangsung di aula kantor Camat Satar Mese, Iteng. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Manajer PT PLN UPP Nusra II Harnandi Adhityo, kepala kantor BPN Manggarai Siswo Haryono, Camat Satar Mese Dami Arjo, perwakilan Kejari Manggarai, perwakilan Polres Manggarai, dan perwakilan Kodim 1612 Manggarai.
Dalam sambutannya kepala BPN Manggarai Siswo Haryono mengatakan, bahwa hari ini (27/11) merupakan puncak dari semua urusan pengadaan lahan di Poco Leok.
“Hari ini puncak rangkaian panjang dan perjuangan terkait pelaksanaan pengadaan tanah mulai dari identifikasi, iventarisasi, sampai dengan pemberian ganti rugi lahan yang terkena dampak pengembangan PLTP Ulumbu Poco Leok,” kata Siswono saat ditemui wartawan.
Kegiatan penyerahan ganti rugi sekaligus dengan pelepasan hak. Artinya hak warga menerima ganti rugi maka kewajiban warga melepas lahan mereka. Sehingga selanjutnya PLN akan menyerahkan berkas permohonan untuk menjadi pemilik tanah tersebut. Sementara lahan yang dilepas berjumlah 86 bidang.
“Hari yang menerima haknya sebanyak 51 orang, untuk yang lainnya sedang diproses dalam waktu dekat. Total seluruh uang yang diterima warga pada hari ini (27/11) Rp12 milyar,” lanjut Siswono.
Siswo mengatakan semua warga yang menerima ganti rugi lahan, tidak langsung menerima uang tunai. Tetapi BPN menyerahkab uang mereka melalui Bank NTT dan BRI. Dalam penentuan harga memang ada kendala, namun menurut Siswo hal tersebut bisa diselesaikan setelah ada diskusi bersama.
Manager UPP Nusra II Harnandi Adityo mengatakan, PLN akan menggarap lahan di pertengahan tahun 2023 untuk penlok 2 dan akan dimulai kegiatan infrastruktur pada tahun 2024.
“Kami (PLN) akan tetap melaksanakan pengembangan PLTP Ulumbu di Poco Leok, hari ini sudah selesai tahapan untuk penlok 1. Tahun 2023 akan dilakukan proses penlok 2, sehingga pada tahun 2024 akan dimulai pembangunan akses road ke lokasi,” jelas Harnandi.
Terimakasih untuk bapak dan ibu yang sudah merelakan lahannya diberikan ke PLN untuk pengembangan PLTP Ulumbu Poco Leok.
“Terimakasih untuk bapak/ibu yang sudah mendukung proyek strategis nasional. Saya berharap uang ganti rugi lahan bisa dimanfaatkan dengan baik,” tutup Harnandi.
Sementara dari warga penerima ganti rugi lahan mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada PLN dan kepada presiden Jokowi yang sudah memperhatikan kampung mereka Poco Leok.
Mereka sangat bersyukur karena lahannya yang tidak memiliki nilai selama ini, dengan hadirnya Geotermal merubah itu semua.
“Terimakasih untuk PLN, saya bersyukur sekali. Tanah kami dulu harganya rendah sekali. Setelah Geotermal masuk, harganya menjadi tinggi sekali,” ucap warga itu sambil tersenyum.
Dia juga mengatakan soal pro kontra itu biasa. Tetapi yang namanya program pemerintah wajib didukung, karena soal dampak atau hal apa saja nantinya yang tidak berkenan akan menjadi tanggungjawab pemerintah.
“Pemerintah tidak akan tutup mata denga dampak atau hal lainnya yang tidak baik. Pro kontra biasa tapi jangan sepelehkan pemerintah. Kita hidup aman karna ada pemerintah,” ungkap warga itu.
Vinsen Godat salah satu warga asal gendang Lungar menyampaikan terimakasih kepada PLN. Dia mengatakan akan berusaha kedepannya agar bisa mengembangkan uang ganti rugi yang dimiliki dengan membuka usaha.
“Saya akan berusaha untuk kembangkan ini uang nanti pak, tetapi terimakasih kepada PLN. Saya tidak pernah bermimpi kalau tanah kami di Poco Leok ini akan bernilai seperti ini,” ungkap Vinsen saat hendak pulang ke kampungnya di Ndajang, desa Lungar.
Penulis: Riky Huwa