Ruteng, Pijarflores.com – Ketua LSM LPPDM NTT Marsel Nagus Ahang, SH, meminta kepala dinas kesehatan Kabupaten Manggarai untuk menutup sementara apotik Kimia Farma yang beroperasi di jalan selamet Riyadi Ruteng, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai.

Menurut aktivis LSM yang juga berprofesi Lawyer/ Pengacara tersebut hasil perbandingan dengan Apotik lainnya di kota Ruteng jauh berbeda.
“Contoh hasil perbandingan di apotik Rajawali Ruteng harga obat amlodipin 5 miligram, satu tablet, Rp3 ribu dan harga obat 10 Miligram Rp4 ribu, sementara di apotik kimia Farma harga obat 5 miligram amlodipin sebesar Rp10 ribu sedangkan harga obat 10 miligram amlodipin Rp23 ribu,” tutur Marsel.
Lebih lanjut dirinya menyatakan, saat dirinya mendatangi Apotik tersebut, dirinya malah dimarahi oleh seorang karyawan karena menanyakan harga obat tersebut yang berbeda dengan Apotik lain.
“Saya heran saat meminta klarifikasi soal harga obat di apotik tersebut, seorang karyawan malah marah-marah. Dia bilang jangan cek harga obat di Apotik kami. Harga obat kami yang tentukan mau harga mahal urusan kami karena Apotik ini BUMN sehingga kami jual mahal obat tersebut,” ujar Marsel ke media ini, Senin (22/4/2024).
Marsel setelah itu menelpon Kadis Kesehatan drg. Tomy Hermopan untuk menyampaikan persoalan harga obat di Apotik tetsebut.
“Saya langsung telpon Kadis Kesehatan kabupaten Manggarai, menurut Kadis Kesehatan sempat pihaknya memanggil staf yang bekerja di Apotik tersebut untuk diminta pertanggungjawaban soal harga obat yang sangat mahal tesebut,” lanjut Marsel.
Marsel berharap agar Dinkes Manggarai segera mengambil sikap agar masyarakat tidak dirugikan dengan harga obat di Apotik tersebut yang sangat mahal.
“Kasihan masyarakat yang ekonomi lemah dengan harga obat di Apotik Kimia Farma Ruteng yang sangat fantastis harga obatnya,” ungkap Marsel.
Penulis: Riky Huwa