Labuan Bajo, Pijarflores.com – Pembangunan Puskesmas Tana Mori yang berada dalam kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Golo Mori, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, diduga asal jadi.
Padahal pembangunan Puskesmas tersebut menelan dana yang sangat fantastis dengan pagu anggaran sebesar Rp7.707.561.019,38, baru 5 bulan dipakai.
Pantauan Wartawan di lokasi, kondisi bangunan sangat memprihatinkan untuk sebuah bangunan yang dikerjakan mulai 5 Juli – 11 Desember 2023, oleh kontraktor pelaksana CV. Watu Bakok, dengan alamat di Rado, Desa Wontong, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat.
Pasalnya terdapat sejumlah keretakan di dinding pada bangunan milik Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat ini. Keretakan itu tidak hanya pada dinding bangunan, tetapi juga di lantai dan saluran pembuangan air (got).
Selain itu beberapa item pekerjaan juga diduga sengaja dikurangi. Tampak, lis plafon bangunan hanya ada pada sisi depan bangunan, selebihnya lis plafon itu tidak dipasang.
Ditemukan juga tumpukan material yang tidak dibersihkan. Padahal masa pengerjaannya sudah selesai dan masuk masa pemiliharaan sampai bulan Desember 2024.
Terdapat juga bagian saluran yang dikerjakan asal jadi, terdapat beberapa keretakan yang diduga konstruksinya tidak sesuai spesifikasi yang menyebabkan keretakan di tiap bagian saluran itu.
Salah satu warga yang ditemui di lokasi, Kamis (23/05) menerangkan Puskesmas Tana Mori mulai beroperasi pada Januari 2024 lalu. Kendati sudah beroperasi masih ditemukan tumpukan material dan kotoran hewan menyebar di halaman Puskesmas dan di lantai Puskesmas.
Bahkan masih ada material papan kayu menutup akses ke halaman tengah Puskesmas Tana Mori. Padahal, pelayanan kesehatan di Puskesmas Tana Mori sudah berjalan lima bulan.
“Sejak Januari 2024 ini, Puskesmas ini sudah beroperasi,” jelas warga tersebut, Kamis (23/5/2024).
Masih menurut warga tersebut, sejak pelayanan kesehatan di Puskemas itu berjalan hingga saat ini, tidak ada lagi aktivitas pekerja proyek.
”Tidak ada lagi tukang yang kerja di sini, sudah dari bulan Januari lalu. Saya tidak tau proyek ini sudah selesai atau belum,” ungkap sumber tersebut yang tak mau dimediakan namanya karena mengaku takut kena masalah.
Sementara itu dihubungi melalui pesan WhatsApp, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat Adrianus Ojo, saat dikonfirmasi terkait kerusakan di Puskesmas Tana Mori mengaku telah menyampaikan ke Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Dirinya bahkan memerintahkan rekanan untuk segera memperbaikinya.
“Selamat malam Pak PPK. Barusan saya ada permintaan dari Wartawan Pijar Flores unk memberikan tanggapan atas aduan masyarakat terkait ada beberapa kerusakan pada gedung Tana Mori,” ujar Adrianus melalui pesan WhatsApp¬-nya ke PPK (23/5) malam, yang salinannya diporeleh media ini.
Dalam pesan tersebut Ojo juga minta PPK agar memerintahkan penyedia untuk memanfaatkan secara maksimal waktu pemeliharaan.
“Untuk itu saya meminta ite (anda) untuk memerintahkan penyedia untuk memanfaatkan dengan semaksimal mungkin masa pemeliharaan yg berakhir di Desember 2024. Jika tidak respon dalam 2 hari ke depan, berikan surat peringatan atau tindakan lain sesuai ketentuan. Terima kasih,” tulis Kadis Ardi Ojo.
Untuk diketahui, proyek di Puskesmas Tana Mori masuk dalam pengawasan Kejaksaan Negeri Manggarai Barat. Hal tersebut terpantau dari baliho yang berdiri berdampingan papan Informasi kegiatan. Hanya saja baliho tersebut tidak disertai dengan logo Kejaksaan Negeri Manggarai Barat.
Editor: Tim PF