Ruteng, Pijarflores.com – Kabupaten Manggarai, mengalami kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Tidak diketahui secara pasti soal kelangkaan BBM tersebut.
Keresahan bermunculan dari masyarakat di Kabupaten Manggarai.
Atas banyak keluhuhan masyarakat membuat Pemerintah Kabupaten Manggarai melalui Asisten II Setda Manggarai Bidang Perekonomian dan Pembangunan bersama Dinas teknis, melakukan rapat untuk mendengarkan penjelasan dari pihak Pertamina Reo, pada Rabu (21/08/24).
Salah satu peserta rapat yang berhasil dihubungi media ini, yaitu Kadis Kominfo Kabupaten Manggarai Hery Jelamu.
Kepada media ini Kadis Kominfo Hery Jelamu menyampaikan bahwa benar kalau hari ini kita mengadakan rapat yang di pimpin Asisten 2 Sekda Manggarai.
Pertemuan itu kata Hery Jelamu, untuk mendapatkan penjelasan dari pihak Pertamina Fuel Reo soal terjadinya antrian panjang di beberapa SPBU di Kota Ruteng selama berapa bulan belakangan ini.
“Tujuan dari pertemuan kita hari untuk mendapatkan penjelasan dari pihak Pertamina Reo sebagai Depo Bahan Bakar Minyak(BBM) di Manggarai,” ungkapnya.
Dihubungi terpisah, Kepala General Manager Fuel Pertamina Reo Muhammad Agung Adriyanto menjelaskan kondisi stok BBM di Pertamina Reo saat ini tidak ada masalah karena stok selalu aman.
“Dari data yang kami dapat memang terjadinya peningkatan terombut (BMM) yang keluar dari Pertamina Reo pada bulan Juni ke Juli itu sebesar 0,16%, yang mana sebelumnya di bulan Juni jumlah BBM yang di keluarkan dari Pertamina Reo sebesar 424 KL perhari dan pada bulan Juli 492 KL perhari sedangkan di Bulan Agustus 542 KL perhari,”ujarnya.
Agung mengatakan dari segi pengangkutan juga pada saat kondisi normal itu tidak memiliki masalah seperti Labuan Bajo, dalam kebutuhan normal hanya membutuhkan 7 mobil tangki dengan Kapasitas 16 KL per harinya.
Akan tetapi lanjut dia karena adanya pekerjaan jalan di cireng sehingga mobilitas agak terganggu dari semulanya juga karena jarak yang jauh membuat kebutuhan akan tangki pengangkut BBM dengan kapasitas 16 KL menjadi 13 Mobil.
Sementara untuk mengantisipasi antrian panjang yang terjadi di SPBU saat ini kata Agung pihaknya telah bergerak cepat dengan mendatangkan 1 mobil tangki dari Pertamina Maumere dengan kapasitas 16 KL dan 1 mobil tangki Pertamina Yusri dan 2 Mobil tangki dengan kapasitas sama dari Pertamina Bima dan Minggu depan akan didatangkan dari Jakarta sebanyak 3 Mobil.
“Semoga dengan adanya penambahan armada ini tidak ada lagi antrian pajang di SPBU,” tutupnya.
Sementara Marselinus salah satu masyarakat yang sedang mengantri untuk mengisi BBM jenis pertalite di SPBU Mena menyampaikan, beberapa Minggu terakhir ini terjadi antrian panjang di SPBU Mena bahkan berjam-jam hanya untuk mendapatkan BBM.
“Sebagai masyarakat kita tidak tau kira-kira apa penyebabnya sehingga antrian begitu panjang, tetapi sebagi penguna BBM kita merasa waktu tersita hanya untuk mengantri di SPBU,” ujarnya.
Dirinya berharap agar pemerintah cepat mengambil langkah, karena kita tidak bisa menyalah pihak SPBUnya karena mungkin ini urusan dari para elit yang ada diatasnya.
Sementara pantaun media ini pada Rabu (21/8) siang, di Tiga SPBU yang berada di Kecamatan Langke Rembong, masih terjadi antrian panjang hingga 500 meter di setiap SPBU, baik SPBU Mena, SPBU Mbaumuku, dan SPBU Carep.