BeritaDaerahSosbud

Bupati Hery Nabit Disambut Meriah Warga saat Serahkan Izin Operasional SMPN 6 Reok Barat

×

Bupati Hery Nabit Disambut Meriah Warga saat Serahkan Izin Operasional SMPN 6 Reok Barat

Sebarkan artikel ini
Bupati Hery Nabit saat disambut warga di SDI Nggalak, Kec. Reok Barat.

Ruteng, Pijarflores.com – Bupati Manggarai Herybertus G. L. Nabit melakukan kunjungan kerja di Desa Nggalak untuk menyerahkan Surat Keputusan (SK) Izin Operasional SMP Negeri 6 Reok Barat, sekaligus dengan SK kepada Pelaksana Tugas kepada Walter Rea, bertempat di SDI Nggalak, Kecamatan Reok Barat, Rabu (18/9/2024).

Foto: Bupati dan Wakil Bupati Manggarai terpilih periode 2024-2029.

Bupati Hery Nabit didampingi langsung oleh Camat Reok Barat Tarsi Asong, Kepala Dinas Pendidikan Wens Sedan, dan beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Manggarai.

Tiba di depan SDI Nggalak, Bupati Hery Nabit dan rombongan disambut secara adat oleh tokoh masyarakat di Desa Nggalak dan berlangsung meriah.

Hadir juga anggota DPRD Kabupaten Manggarai dari Dapil empat (4) Aventinus Mbejak yang ikut bersama rombongan Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai.

Dalam sambutannya Bupati Hery Nabit menyampaikan, bahwa untuk tiap perjumpaan harus melalui proses.

“Selalu ada ruang dan waktu untuk kita berjumpa walaupun tidak banyak yang harus kita diskusikan. Komunikasi saat ini banyak caranya,” ungkap Bupati Hery Nabit.

Menurut Bupati Hery Nabit, tanggung jawab orang tua dan peran guru untuk memajukan dunia pendidikan sangat dibutuhkan.

“Hari ini saya tau banyak persoalan yang sangat susah diselesaikan oleh Bapak dan Ibu guru. Kita menyerahkan anak kita ke Sekolah artinya kita memberikan kepercayaan kepada guru untuk mendidik mereka. Tujuh jam ada di Sekolah adalah hal yang bermakna bagi anak-anak kita, sisa waktu yang lebih banyak merupakan tanggung jawab orang tua,” lanjut Bupati Hery Nabit.

“Kita orang tua dan guru bekerja bersama-sama untuk membentuk anak-anak kita. Segala ilmu yang dipelajari di Sekolah sebisanya di praktekkan di Rumah. Contohnya soal Etika, anak-anak diajarkan untuk sopan dalam sikap dan tutur kata, begitu juga untuk berpikir yang baik,” tambahnya.

Bupati Hery Nabit juga meminta para guru untuk menganggap siswa di sekolah seperti anak sendiri, dan harus memperhatikan kenyamanan setiap siswa lebih khusus perempuan, supaya mereka bisa terlihat lebih terhormat.

“Oleh karena itu kepada Bapak dan Ibu Guru saya mau titipkan satu hal, saya mau titip khusus anak-anak saya yang perempuan dari kelas 1 SD sampai 3 SMP, didik mereka jadi pintar dan jadikan mereka sebagai yang paling terhormat, syukur kalau Dia pintar dan terhormat,” jelasnya.

Selain itu, Bupati Hery Nabit juga mengimbau para guru agar selalu melatih menggunakan Bahasa Indonesia di Sekolah.

“Tolong gunakan Bahasa Indonesia dalam kegiatan belajar dan mengajar di Kelas. Artinya ketika Guru masuk ke Kelas, harus dipastikan untuk gunakan Bahasa Indonesia. Karena itu akan menjadi bekalnya ketika anak-anak kita memilih sekolah di tempat lain,” tambahnya.

Tak lupa Bupati Hery Nabit meminta para Pendidik untuk mengembangkan kemampuan dasar para siswa di Sekolah.

“Pastikan juga yang lulus SD itu mampu membaca, menulis, dan berhitung dengan baik, yang pasti juga harus bisa berdoa, artinya kemampuan dasar itu wajib,” tegasnya.

Keterbatasan dalam dunia Pendidikan pasti ada, tetapi semangat orang tua yang ada di sekitar Sekolah selalu memberikan motivasi terbaik mereka untu melancarkan segala proses di Sekolah.

“Kita membangun Sekolah yang dengan keterbatasan, tetapi kita sedang menghargai niat baik dari orang tua agar anak-anak Sekolah kita tidak pergi jauh untuk menimba ilmu dan juga untuk memperkerjakan anak-anak kita yang telah selesai Sekolah Guru,” ujar Bupati Hery Nabit.

“Saya meminta untuk tenaga guru agar bersabar, tetapi saya menghargai Bapak dan Ibu Guru yang bersabar walaupun dengan anggaran yang terbatas. Oleh karena itu saya minta pengertiannya dengan keterbatasan yang ada,” lanjut Bupati Hery Nabit.

Bupati Hery Nabit berharap ketika menemui kendala, semuanya itu harus bisa didiskusikan dengan baik di Sekolah saja.

“Kalau ada masalah harus bisa diselesaikan ke dalam, jangan bawa keluar untuk dibuat besar. Pastikan semua soal diselesaikan di Sekolah. Bisa di bawah keluar tetapi jangan dibuat jadi besar, lebih untuk mencari penyelesaiaan soal dengan baik dan jangan juga jadi sumber masalah di tempat kerja,” tegas Bupati Hery.

“Gosip itu juga lebih parah karena berbicara tentang orang lain ke arah yang buruk, oleh karena itu berhenti gosip, semua orang wajib memiliki tujuan agar bisa menjalankan sebuah tugas dengan baik,” katanya.

Dirinya juga meminta para Guru untuk hidup hemat, karena Negara katanya hanya biasa membiayai kehidupan bukan untuk biaya gaya hidup.

“Untuk judi dan pinjaman On Line, saya minta Bapak dan Ibu Guru tidak boleh bergelut di situ karena akan merusak kehidupan keluarga, karena itu atur biaya hidup, Negara hanya bisa membiayai hidup tetapi tidak bisa membiayai gaya hidup,” tutur Bupati Hery Nabit.

Untuk sementara SMPN 6 Reok Barat menggunakan ruangan SDI Nggalak untuk proses belajar dan mengajar.

Tinggalkan Balasan