BeritaDaerah

Kementrian ESDM Gelar Sosialisasi Mitigasi Bencana Geologi di Kabupaten Manggarai

×

Kementrian ESDM Gelar Sosialisasi Mitigasi Bencana Geologi di Kabupaten Manggarai

Sebarkan artikel ini
Foto: Sekertaris Daerah Kab. Manggarai Fansi Jahang saat membuka sosialisasi mitigasi bencana geologi, di aula hotel Sinda.

Ruteng, Pijarflores.com – Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Gelar Sosialisasi Mitigasi Bencana Geologi, Lingkup Pemerintah Kabupaten Manggarai di Alula Hotel Dahlia, Selasa (17/12/2024) pagi.

Foto: Bupati dan Wakil Bupati Manggarai terpilih periode 2024-2029.

Hadir dalam sosialisasi mitigasi bencana Geologi tersebut yaitu Sekertaris Daerah Kabupaten Manggarai Fansi Jahang, Kapolres Manggarai Edwin Saleh, Dandim 1612 yang diwakili oleh Pejabat Sementara Kasdim 1612 Kapten Infatri Zaenudin, Kalak BPBD Manggarai Stefanus Tawar, Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Yoakim Jehati, Camat Wae Ri’i Jeri Nendong, Camat Langke Rembong Gonsa, Camat Satar Mese Mikael Ojang, Lurah dan Kepala Desa di Kabupaten Manggarai yang dekat dengan kawasan Anak Gunung Ranakah.

Bupati Manggarai Hery Nabit melalui Sekda Manggarai Fansy Jahang dalam sambutannya menyampaikan terimakasih atas kehadiran Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah wilayah Nusa Tenggara (NTT-NTB), di Kabupaten Manggarai.

Sekda Fansi berharap, informasi terkait keberadaan Anak Gunung Ranakah selalu ada dan informasi yang keluar betul-betul benar.

“Selama ini juga sering terjadinya kenaikan status untuk Gunung Ranakah, laporan hasil pengamatan yang terakhir barusan itu sangat mengagetkan karena dari status normal ke waspada. Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai telah mengeluarkan himbauan agar masyarakat tenang,” ucap Sekda Fansi.

Penting sekali menurut Sekda Fansi, agar masyarakat jangan menganggap remeh dengan informasi yang disampaikan Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai, sehingga yang diteruskan itu tidak salah.

“Masyarakat banyak mengakses informasi dari media sosial, banyak yang menyebarkan informasi yang tidak benar dan itu tidak boleh, penting sering dulu baru share,” tambah Sekda Fansi.

Dirinya meminta kepada seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan itu, senantiasa menjadi pembagi informasi yang benar terkait status Anak Gunung Ranakah ke depannya.

“Bapa dan ibu yang hadir hari ini diharapkan bisa menjadi penyebar informasi yang benar dan Pemda Manggarai telah melakukan kordinasi dengan beberapa wilayah yang paling dekat Anak Gunung Ranakah,” tutur Sekda Fansi.

“Oleh karena itu saya berterimakasih kepada pak Zakarias dan stafnya karena bisa hadir dan bisa memberikan informasi yang benar dan baik ke masyarakat sehingga tidak ada kecemasan yang berlebihan di tengah masyarakat,” ujar Sekda Fansi.

Kepala Balai Pemantuan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Wilayah Nusa Tenggara (NTT dan NTB) Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Benacana Geologi Arios Ghele Radja mengatakan tujuan sosialisasi ini untuk penyebaran informasi kebencanaan geologi.

Kegiatan sosialisasi mitigasi bencana geologi ini bukan karena ada indikasi bahwa setelah ini akan terjadi bencana di wilayah kabupaten Manggarai. Tapi ini sudah menjadi kegiatan rutin tahunan dari Badan Geologi melalui kami di Balai.

Lanjut Arios, salah satu tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) dari Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Gerakan Tanah, yakni sosialisasi atau penyebaran informasi dan koordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda), terkait mitigasi bencana geologi. Disini pihaknya jadi perpanjagan tangan dari Badan Geologi. Khusus di Flores, pihaknya telah melaksanakan kegiatan yang sama di Empat wilayah kabupaten.

Menurutnya, sosialisasi mitigasi bencana rutin dilakukan oleh pihaknya dengan tujuaan agar menciptakan pemahaman penanganan dini terhadap kondisi kebencanaan yang berpotensi akan terjadi dengan memperhatikan kondisi perubahan geologi. Materi utama yang disampaikan pada kegiatan tersebut, tentang bencana geologi yang terdiri atas 4 matra, yakni gerakan tanah, gempa bumi, sunami, dan gunung api.

“Jika saja dalam waktu mendatang atau setelah dilakukan sosialisasi ini terjadi bencana geologi, maka itu hanya kebetulan saja. Apalagi saat ini informasi status dari anak gunung Ranaka masih waspada. Tapi kegiatan hari ini tidak berhubungan dengan itu, hanya saja agenda sosiliasi dilaksanakan disini bertepatan dengan status dari anak gunung Ranaka di Manggarai,” bilang Arios.

Dia menambah, terkait status dari anak gunung Ranaka, saat ini tetap masih waspada. Pihaknya terus memantau terhadap atifitas dari gunung tersebut, dimana akan menyampaikan laporan aktifitas harian dari gunung ini kepada Pemda. Meski statusnya waspada, pihak tetap selalu mengimbau kepada masyarakat untuk tidak boleh melakukan aktifitas pada radius 1 Km dari lokasi kawah gunung.

“Kalau status waspada, laporan ke Pemda itu sekali sehari. Kalau status siaga dan awas, maka laporanya per 6 jam. Kami juga minta masyarakat untuk tidak boleh percaya dengan hoax. Tetap dengar informasi dan imbauan dari pemerintah. Kami selalu kirimkan laporan kepada Pemda, dan kami juga terus lakukan koordinasi,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan