Ruteng, Pijarflores.com – Rumah seorang warga di Satar Mese Utara terbakar, uang berjumlah Rp50 juta hasil pinjaman dari Bank NTT juga hangus.
Agustinus Manggung yang beralamat di Dusun Bea Kalo, Desa Todo, Kecamatan Satar Mese Utara, pada hari Rabu (28/5/2025), pada pukul 01.00 WITA, rumahnya terbakar. Terdapat lembaran-lembaran uang kertas, dan nomor serinya masih jelas terbaca.
Dengan kejadian tersebut, Agustinus berharap Bank NTT bisa memberi kebijakan untuk membantu proses penggantian uang tersebut. Ia juga berharap pemerintah setempat dapat memberikan bantuan atas musibah yang dialaminya.
Dana pinjaman Agustinus rencananya dipergunakan untuk membangun rumah. Saat kejadian, Agustinus dan keluarganya sedang berada di rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ruteng, untuk merawat istrinya, Hildegardis Teresia, yang baru saja melahirkan anak kedua mereka.

Selain uang tunai, sejumlah barang di rumah berukuran 5×6 meter dengan dinding dan atap seng itu juga ikut hangus terbakar.
Barang-barang yang turut menjadi korban antara lain springbed, lemari plastik berisi pakaian, laptop, satu karung beras, serta perangkat elektronik seperti speaker dan amplifier.
Sejumlah dokumen penting seperti ijazah, STNK, dan BPKB sepeda motor juga tak luput dari kebakaran.
Dugaan sementara, kebakaran disebabkan oleh arus pendek listrik. Kerugian material diperkirakan mencapai Rp 150 juta. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
“Uang Rp 50 juta ini memang tidak habis terbakar seluruhnya. Nomor serinya masih bisa terbaca. Kami sangat berharap Bank NTT memiliki kebijakan untuk mengganti uang ini. Kami juga sangat berharap pemerintah bisa membantu,” kata Agustinus kepada wartawan.
Menurut Agustinus, uang pinjaman dari Bank NTT tersebut belum sempat digunakan karena ia masih fokus mendampingi sang istri yang melahirkan.
Kini, ia hanya berharap ada perhatian dari pemerintah dan Bank NTT terhadap musibah yang dialaminya.
Salah satu warga setempat, Pius Jemparut, menjelaskan bahwa kebakaran terjadi sekitar pukul 01.00 WITA.
Ia menyadari adanya hawa panas dari rumah Agustinus yang bersebelahan langsung dengan rumahnya. Ia juga mendengar suara letupan benda-benda yang terbakar.
“Saya langsung keluar dan melihat api sudah membesar. Saya berusaha memadamkan api dengan alat seadanya sambil mencari air. Warga lain datang membantu, tapi karena lokasi kekurangan air, upaya kami sia-sia,” tutur Pius.
Sekitar pukul 02.00 WITA, api akhirnya berhasil dipadamkan. Rumah beserta seluruh isinya sudah habis dilalap api. Namun warga berhasil menemukan tumpukan uang kertas yang tidak terbakar seluruhnya dan masih menunjukkan nomor seri yang utuh.