Kupang, Pijarflores.com – Bupati Manggarai, Herybertus Geradus Laju Nabit, menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Penyampaian Laporan Pelaksanaan Uji Petik Satuan Tugas (satgas) Penyelesaian Masalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Pulau Flores dan Lembata, pada Jumad, (4/7/2025) di Kupang.
Rakor yang dipimpin langsung oleh Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena ini diikuti oleh Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, Staf Ahli Gubernur, Para Asisten Sekda, para Pimpinan Perangkat Daerah Pemprov NTT, para Bupati di Wilayah Kerja Panas Bumi di Flores dan Lembata, Tim Satgas, Perusahan Pengembang PLTP, LSM, dan insan pers.
Rapat koordinasi ini bertujuan untuk mendengarkan laporan hasil kerja dari Satgas Penyelesaian Masalah PTLP yang telah bekerja di lapangan untuk melakukan uji petik, mengkonfirmasi berbagai isu yang terkait dengan pengembangan enam PLTP di pulau Flores dan Lembata.
Sebagaimana diketahui bahwa Pulau Flores oleh Kementerian ESDM RI telah ditetapkan sebagai Pulau Panas Bumi melalui Keputusan Menteri ESDM RI Nomor: 2268 K/30/MEM/2017 tanggal 19 Juni 2017.
Hal ini juga dilatarbelakangi oleh adanya potensi panas bumi yang besar di wilayah ini yaitu mencapai 820 MW.
Potensi panas bumi di NTT sendiri sebesar 1.149 Megawatt (MW) dan yang baru dimanfaatkan sebesar 20,50 MW. Adapun potensi dan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) di NTT, yaitu:
𝐖𝐊𝐏 𝐔𝐥𝐮𝐦𝐛𝐮 𝐝𝐢 𝐊𝐚𝐛𝐮𝐩𝐚𝐭𝐞𝐧 𝐌𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚𝐫𝐚𝐢 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐩𝐨𝐭𝐞𝐧𝐬𝐢 112,5 𝐌𝐖;
𝐖𝐊𝐏 𝐌𝐚𝐭𝐚𝐥𝐨𝐤𝐨 𝐝𝐢 𝐊𝐚𝐛𝐮𝐩𝐚𝐭𝐞𝐧 𝐍𝐠𝐚𝐝𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐩𝐨𝐭𝐞𝐧𝐬𝐢 75 𝐌𝐖;
𝐖𝐊𝐏 𝐎𝐤𝐚 𝐈𝐥𝐞 𝐀𝐧𝐠𝐞 𝐝𝐢 𝐊𝐚𝐛𝐮𝐩𝐚𝐭𝐞𝐧 𝐅𝐥𝐨𝐫𝐞𝐬 𝐓𝐢𝐦𝐮𝐫 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐩𝐨𝐭𝐞𝐧𝐬𝐢 50 𝐌𝐖;
𝐖𝐊𝐏 𝐒𝐨𝐤𝐨𝐫𝐢𝐚 𝐝𝐢 𝐊𝐚𝐛𝐮𝐩𝐚𝐭𝐞𝐧 𝐄𝐧𝐝𝐞 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐩𝐨𝐭𝐞𝐧𝐬𝐢 196 𝐌𝐖;
𝐖𝐊𝐏 𝐀𝐭𝐚𝐝𝐞𝐢 𝐝𝐢 𝐊𝐚𝐛𝐮𝐩𝐚𝐭𝐞𝐧 𝐋𝐞𝐦𝐛𝐚𝐭𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐩𝐨𝐭𝐞𝐧𝐬𝐢 40 𝐌𝐖;
𝐖𝐊𝐏 𝐆𝐮𝐧𝐮𝐧𝐠 𝐒𝐢𝐫𝐮𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐊𝐚𝐛𝐮𝐩𝐚𝐭𝐞𝐧 𝐀𝐥𝐨𝐫 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐩𝐨𝐭𝐞𝐧𝐬𝐢 152 𝐌𝐖;
𝐖𝐊𝐏 𝐖𝐚𝐞 𝐒𝐚𝐧𝐨 𝐝𝐢 𝐊𝐚𝐛𝐮𝐩𝐚𝐭𝐞𝐧 𝐌𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚𝐫𝐚𝐢 𝐁𝐚𝐫𝐚𝐭 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐩𝐨𝐭𝐞𝐧𝐬𝐢 50 𝐌𝐖; 𝐝𝐚𝐧
𝐖𝐊𝐏 𝐍𝐚𝐠𝐞 𝐝𝐢 𝐤𝐚𝐛𝐮𝐩𝐚𝐭𝐞𝐧 𝐍𝐠𝐚𝐝𝐚 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐩𝐨𝐭𝐞𝐧𝐬𝐢 40 𝐌𝐖.
Sumber: Laman FB Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT
