Ruteng, Pijarflores.com – Di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur terus menunjukkan perubahan yang signifikan, terhadap dunia pendidikan.
Hal itu terlihat pada nilai akumulatif rapor pendidikan kabupaten Manggarai berdasarkan Assesmen Nasional mencapai 70,53 Persen. Nilai ini naik dari angka 61,69 persen pada tahun 2024.
Disampaikan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Manggarai, Wens Sedan, bahwa angka ini merupakan hasil akumulasi dari bidang literasi, Numerasi, iklim belajar, dan kuantitas pembelajaran pada jenjang pendidikan TK/Paud, SD dan SMP.
“Literasi naik cukup signifikan berkat dukungan Bunda PAUD. Kemudian Numerasi karena pengimbasan metode Gasing (Gampang, Asyik dan Menyenangkan). Sedangkan, iklim belajar dan mutu pembelajaran karena ada kegiatan Saberkol,” ungkap Kadis Wens di ruang kerjanya, Rabu (16/7/25).
Keberhasilan ini, menurut Kadis Wens, tidak terlepas dari upaya serius pemerintah daerah.
“Naiknya rapor pendidikan ini tentunya ada upaya serius dari pemerintah daerah. Kerja kolaborasi antarOPD maupun Pemda dengan stakeholder juga menjadi kunci utama,” katanya.
Kendati demikian, ia menekankan bahwa sekolah harus memberikan pelayanan terbaik agar menjadi pilihan utama masyarakat. Standar layanan yang stagnan berisiko kehilangan minat masyarakat untuk memilih sekolah tersebut.
Tak hanya itu, kualitas dan kompetensi guru juga sebagai penentu utama Keberhasilan pembelajaran. Guru didorong untuk menerapkan inovasi dan kreativitas dalam menciptakan instrumen pembelajaran yang sesuai kebutuhan siswa agar proses belajar lebih efektif dan menarik.
“Pola mengajar ini sangat menentukan. Sekolah itu kan sebetulnya dia berjuang supaya masyarakat memiliki daya tarik terhadap sekolah. Supaya punya daya tarik kreatifitas inovasi itu wajib dilakukan oleh sekolah. Tanpa campur tangan pemerintah dia harus punya intens untuk itu,” sebutnya.
“Sekolah menjadi obyek yang akan dipilih oleh masyarakat. Kalau dia menjadi obyek yang dipilih tentu internal kelembagaannya dia harus betul-betul best service. Harus menunjukkan layanan baik kepada Masyarakat. Tapi kalau begitu-begitu saja standar pelayanan dia tidak akan dipilih oleh Masyarakat,” tegasnya.