Ruteng, Pijarflores.com – Kader Partai Demokrat dan anggota DPRD Kabupaten Manggarai Alex Armanjaya, diminta agar jangan khawatir yang berlebihan terkait ketidakhadiran Kepala Daerah di Magelang, untuk mengikuti Retret.
“Dengan demikian, kekhawatiran saudara Alex Armanjaya mengenai catatan khusus atas ketidakhadiran dalam retret sehingga akan merugikan masyarakat Manggarai adalah kekhawatiran yang berlebihan, menunjukkan ketidakpahamannya terhadap manajemen keuangan dan pembangunan Negara dan Daerah,” kata Aventinus Mbejak, Sekertaris Partai PDI Perjuangan Kabupaten Manggarai, pada Sabtu (22/2/2025) malam.
Soal hadir dan tidak sebut Aventinus, jangan di lihat sepintas sebagai pembakangan.
“Kehadiran atau Ketidakhadiran dalam retret juga jangan dilihat sebagai pembangkangan. Semua hal terkait retret sedang dibicarakan dan diusahakan dengan baik dalam kerangka keputusan Partai kami, bukan pertimbangan individu masing-masing Kepala Daerah,” ujarnya.
DPC PDI Perjuangan Kabupaten Manggarai juga tidak sepakat dengan saran saudara Alex Armanjaya supaya Bupati Hery Nabit menanggalkan baju PDI Perjuangan dan menjadi bagian dari rakyat Manggarai.
“Itu adalah pikiran picik yang memisahkan PDI Perjuangan dengan rakyat Manggarai seluruhnya. Periode 2021-2024 kiranya sudah cukup menjadi bukti bahwa Bupati Hery Nabit dan semua Kader Partai adalah bagian dari partai dan sekaligus sebagai bagian dari rakyat Manggarai,” tukas Aventinus.
Pihaknya menegaskan Partai Politik merupakan tempat untuk menuntun seseorang Kader yang dipersiapkan untuk mencetak kader-kader Potensial, yang mampu mewujudkan suara masyarakat kecil.
“Sebagai penutup, perlu kami tegaskan bahwa bagi kami Partai bukanlah sekedar kendaraan untuk mendapatkan kekuasaan, yang bisa ditinggalkan setiap saat untuk kepentingan-kepentingan sesaat. Lebih jauh dari itu, Partai adalah wadah untuk menyemai bibit-bibit pemimpin dan menyaring calon-calon Pemimpin yang loyal sekaligus kepada partai maupun kepada negara,” ungkap Aventinus.
Sehingga Partai Politik tidak bisa dipisahkan dari Negara dan rakyat, untuk itu kepentingan rakyat harus di atas segala-galanya.
“Dengan demikian, Partai seharusnya tidak dipisahkan dari negara, karena negara demokratis adalah negara yang dibangun oleh rakyat yang tergabung dalam partai-partai. Salah seorang tokoh Partai Demokrat NTT pernah sekali berucap bahwa Partai adalah Rakyat yang terorgaisir dengan baik. Kami setuju sepenuhnya dengan pandangan ini,” tutup Aventinus.