Ruteng, Pijarflores.com – Warga Poco Leok, kembali mendatangi kantor Bupati Manggarai, untuk melakukan aksi di Hari Lingkungan Sedunia (5/6).
Situasi di luar dugaan dari yang hadir menyaksikan aksi yang mereka sebut damai itu, terlihat satu (1) bingkisan yang aneh yang dibuang oleh Tedi CS.
Bingkisan itu merupakan sebuah kantong kresek berwarna putih berisi garam, lilin, batu, Halia, dan kertas sepotong yang ada isinya.
Dari saksi yang melihat kantong kresek putih itu itu, bingkisannya diduga dibuang oleh pendemo dari Poco Leok ketika mau pulang.
“Saat saya berjalan menuju ke arah Barat, di depan kantor Bupati Manggarai, tepatnya di Podium bagian Selatan di Natas Labar, saya melihat kantongan plastik berwarna putih itu dan isinya dibuang ole para pendemo dari Poco Leok,” ujar seorang warga ke media ini, pada Sabtu (7/6/2025).
Terlihat Tedi CS bergantian berbicara di atas sebuah mobil Dumtruck berwarna Kuning. Hampir semua berharap agar Bupati Manggarai, mencabut kembali SK penetapan di Poco Leok, untuk pengembangan Geothermal.
Tak terhindar kata-kata kasar Tedi CS kepada Pemda Manggarai. Padahal mereka mengatasnamakan masyarakat adat yang taat dengan budaya Manggarai.
Pantuan media ini selama ini juga, salah satu cara untuk menggagalkan proyek Geothermal di Poco Leok, dari Tedi CS adalah dengan membuat konflik. Baik itu di Poco Leok sendiri bahkan ketika Tedi CS bertemu dengan pihak PLN sendiri, Polri, TNI, dan juga Pemda Manggarai.
Benturan pun sering akan terjadi, dimana Tedi CS sering mengeluarkan kata-kata kasar dan ancaman yang merupakan strategi mereka ketika bertemu dengan warga yang pro di Poco Leok sendiri.
Laporan atas pengancaman dan pengrusakan rumah dari warga yang pro di Poco Leok, ke pihak Polres Manggarai pun sudah banyak sekali.
Sampai yang terakhir, Pemda Manggarai melaporkan pengrusakan Pagar Kantor Bupati Manggarai.
Tetapi Tedi CS, selalu mengatakan saat berdemo di ibu kota Kabupaten Manggarai (Ruteng), bahwa mereka sangat santun kepada semua orang dan mendapat intimidasi dari beberapa pihak.
Berita Sebelumnya
Warga dari Poco Leok, yang melakukan aksi pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia, di depan Kantor Bupati Manggarai merokok setelah menyerukan terkait Polusi Udara, akibat pembangunan Geothermal.
“Itu polusi bagi kami,” kata Tedi Sukardan saat berorasi di depan Kantor Bupati Manggarai, Kamis (5/6/2025) siang.
Tetapi setelah menyampaikan terkait Polusi udara di wilayah Poco Leok akibat pembangunan Geothermal yang belum dilaksanakan di wilayah Poco Leok tersebut, Tedi Sukardin langsung mengisap rokok.
Tedi juga terlihat mengisap sebatang rokok yang diduga ilegal. Tak hanya itu, hampir seluruh laki-laki yang hadir saat melakukan aksi menghisap rokok dan juga membuang sisa rokoknya di badan jalan.
Para peserta aksi dari Poco Leok saat pulang ke kampungnya, dikawal ketat oleh anggota Polres Manggarai, pernah juga warga dari Poco Leok.
Hari ini (5/6), salah satu kordinator dari Poco Leok, dengan santun menyampaikan, agar Anggota Polres Manggarai bisa mendampingi mereka saat pulang.
Bupati Manggarai Hery Nabit, saat ditemui di depan Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Manggarai, mengatakan, bahwa dirinya sudah berjanji dengan warga dari Poco Leok saat bertemu, akan melakukan kunjungan ke Poco Leok.
“Saya akan berkunjung ke Poco Leok Minggu depan, saya sudah beri tau mereka (Warga Poco Leok) di dalam (Mapolres Manggarai). Tidak boleh ada yang menghadang lagi,” ucapnya sambil meninggalkan Mapolres Manggarai.
Warga dari Poco Leok, yang melakukan aksi di hari lingkungan hidup, saat menyampaikan orasinya, Tedi Sukardin yang merupakan salah satu orator, menyerukan terkait polusi yang terjadi akibat adanya Geothermal.
“Itu polusi bagi kami,” kata Tedi Sukardan saat berorasi di depan Kantor Bupati Manggarai, Kamis (5/6/2025) siang.
Tetapi setelah menyampaikan terkait Polusi udara di wilayah Poco Leok akibat pembangunan Geothermal yang belum dilaksanakan di wilayah Poco Leok tersebut, Tedi Sukardin langsung mengisap rokok.
Tedi juga terlihat mengisap sebatang rokok yang diduga ilegal. Tak hanya itu, hampir seluruh laki-laki yang hadir saat melakukan aksi menghisap rokok dan juga membuang sisa rokoknya di badan jalan.
Para peserta aksi dari Poco Leok saat pulang ke kampungnya, dikawal ketat oleh anggota Polres Manggarai, pernah juga warga dari Poco Leok.
Hari ini (5/6), salah satu kordinator dari Poco Leok, meminta dengan hormat, agar Anggota Polres Manggarai bisa mendampingi mereka saat pulang.
Bupati Manggarai Hery Nabit, saat ditemui di depan Markas Kepolisian Resor (Mapolres) Manggarai, mengatakan, bahwa dirinya sudah berjanji dengan warga dari Poco Leok saat bertemu, akan melakukan kunjungan ke Poco Leok.
“Saya akan berkunjung ke Poco Leok Minggu depan, saya sudah beri tau mereka (Warga Poco Leok) di dalam (Mapolres Manggarai). Tidak boleh ada yang menghadang lagi,” ucapnya sambil meninggalkan Mapolres Manggarai.