RUTENG, PIJARFLORES – Dukung minat baca anak-anak, Bunda Literasi dan Komunitas Literasi Keluarga Manggarai, menggelar kegiatan Pelatihan dan Refreshment fasilitator Taman Baca Masyarakat (TBM) literasi keluarga kabupaten Manggarai, di aula PKK, pada Kamis (18/9/2025).
Hadir dalam kegiatan ini, Ketua Bunda Literasi dan Komunitas Literasi Keluarga Manggarai Meldyanti Hagur Nabit, perwakilan Dinas PPO kabupaten Manggarai Emil Ndahur, perwakilan dinas Kearsipan dan Perpustakaan kabupaten Manggarai, Kepala Bidang Pelestarian dan Bahan Pustaka Fransiska Hamput, dan perwakilan dari wahana Visi Indonesia (WVI), Hilaria T. Meot.
Sebagai nara sumber dalam kegiatan ini, yaitu Bunda Literasi Medlyanti Hagur Nabit, dan perwakilan WVI Hilaria T. Meot.
Kepala dinas Pendidikan PPO Kabupaten Manggarai, yang diwakili oleh Sekretaris Dinas PPO Kabupaten Manggarai, Emil Ndahur menyampaikan, kegiatan Literasi telah mulai digerakan sejak tahun 2002.
Oleh karena itu katanya, patut memberi apresiasi kepada Bunda Literasi dan Komunitas Literasi Keluarga Manggarai, yang menjadi inisiator dan terus menerus mengedukasi kegiatan ini kepada pengelola TBM kelurahan dan desa.
Sekdis Emil, mengatakan Literasi Adalah soal baca dan tulis, Pemkab manggarai, juga telah dihadapkan pada posisi itu sejak tahun 2021, dengan Literasi SD, SMP bergerak naik tapi cenderung fluktuaktif.
“Untuk SD: 61,31% dan SMP: 57,53%. Kita belum cek, untuk anak-anak yang belum bersekolah secara formal,” kata Sekdis Emil.
“Anak tidak sekolah katanya sebanyak 4000 anak (KPA). Menurut data Kementrian, 2000 anak yang dalam identifikasi awal dianggap tidak sekolah,” tambahnya.
Sekarang jelasnya, agar anak-anak bisa membaca, harus dibiasakan kepada anak-anak membaca 15 menit setiap hari.
“Konsep bupati Manggarai saat ini agar anak-anak sering membaca yaitu dengan membaca terpimpin untuk anak-anak sekolah dengan mengaktifkan studi sore,” jelasnya.
Pemkab Manggarai, sangat mengapresiasi untuk komunitas yang mau berjuang dan berbuat baik kepada anak-anak manggarai untuk mengatasi persoalan membaca anak-anak.
“Kita perlu bekerja dengan hati untuk melihat anak-anak kita. Perpustakaan daerah kabupaten Manggarai juga sudah siap backup, karena saat ini anak-anak tidak suka membaca,” ujarnya.
Sekdis Emil juga mengatakan Dinas PPO Manggarai, juga telah mengidentifikasi jumlah TBM aktif. Dan yang legal hanya satu.
Ia menambahkan, TBM yang ada di data secara legal di dinas PPO, akan diperkuat secara kelembagaan agar dapat didata di Kementrian Pendidikan karena hal-hal yang dilihat pemerintah itu melalui data. Sehingga Kemendikbud memberikan bantuan melalui dapodik.
“Sudah ada sekolah yang mendapat bantuan karena diambil dari data Dapodik,” ujarnya.