Ruteng, Pijarflores.com – Sekolah Dasar (SD) di Gugus Jaong dan Papang, menggelar kegiatan pengimbasan pelatihan berhitung cepat dengan menggunakan metode Gasing (Gampang, asyik, menyenangkan), Senin (10/3/2025).
Kegiatan tersebut diikuti oleh guru-guru dari Sekolah Dasar yang berada di Gugus 03 Jaong dan 07 Papang, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Manggarai Wensislaus Sedan mengatakan tugas guru saat ini harus bisa mengoptimalkan segala kemampuan yang ada, dengan terus belajar dalam hal apa saja yang bertujuan untuk pengetahuan siswa.
“Tujuan kita itu sama, Guru yang sejati itu harus tetap belajar, hanya pertanyaan apakah kita sudah menjadi guru sejati? Untuk Numerasi kita itu, masih banyak yang kurang, itulah kemudian kita merefleksi. Agar setelah kegiatan ini ada perubahan baru dari kita terlebih dahulu,” kata Kadis Wens.
Kadis Wens tak lupa meminta para Guru, agar hadir tepat waktu di sekolah. Menurutnya, itu merupakan sesuatu yang selalu dilupakan yang sebenarnya sesuatu yang sangat baik bagi Guru, untuk memberikan contoh soal kedisiplinan bagi para Siswa.
“Contohnya soal kehadiran guru, kita sebagai guru harus lebih cepat hadir. Sehingga hal-hal lain di luar sekolah harus dikurangi. Untuk itu tidak ada waktu yang bisa membuat kita tidak serius hadir di sekolah, karena kita harus bisa menjadi contoh yang baik, jadi pembawa sesuatu hal yang berbeda untuk pengetahuan anak-anak,” ucap Kadis Wens.
Kadis Wens menegaskan agar menjadi Guru harus lebih banyak mencari sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi dirinya sendiri dan siswa.
“Ingat kita adalah agen perubahan, apa pun bentuk perubahan itu, sumber utamanya adalah kita, dan semuanya itu untuk anak-anak kita di sekolah. Harga diri kita dijaga, hanya dengan membenahi diri kita dengan Literasi. Cari tau segala hal dengan membaca banyak hal, dan itu tugas guru, setelah itu baru kita masuk ke Numerasi,” tegas Kadis Wens.
Tak lupa Kadis Wens menyampaikan, agar para Guru tidak melakukan kekerasan di sekolah dengan cara apa pun.
“Yang didapat hari ini, harus bisa diwujudnyatakan memang, jangan tunda-tunda lagi. Ciptakan juga situasi yang luar biasa, yang lebih asyik dan juga lebih ramah, serta riang dan gembira. Dan yang harus diingat juga, saat ini kita sangat dilarang untuk melakukan kekerasan ke anak, dengan cara apa pun,” ungkap Kadis Wens.
Dalam penerapannya Kadis Wens berharap para Guru juga bisa menerapkan metode Gasing di Mata Pelajaran lain.
“Bukan hanya untuk Matematika saja, Gasing harus juga bisa diterapkan ke Mata Pelajaran lain. Membuat anak betah hingga membentuk karakter yang merupakan bagian yang penting,” ungkapnya.
Kepada Kordinator Pendidik, dan pengawas yang hadir, Kadis Wens meminta agar melakukan pengawasan lanjutan di sekolah masing-masing.
“Sehingga mari kita berkomitmen mulai dari tempat ini, mari kita lebih tingkatkan literasi. Dengan berliterasi banyak hal yang kita bisa dapat dan itu wajib. Ciptakan suasana yang lebih menyenangkan di kelas. Kepada bapak Kordinator dan pengawas agar tetap memantau pengimbasannya di sekolah masing-masing,” ujar Kadis Wens.
Jumlah peserta dalam kegiatan tersebut yaitu berjumlah 30 guru, dan rencananya akan selesai sampai hari Jumat (14/3).