Ruteng, Pijarflores.com – Kasianus Pan warga desa Lungar, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, telah melaporkan kejadian yang menimpa keluarganya, karena diserang oleh beberapa warga dari Desa Lungar dan Desa Mocok. Selasa (17/10/2023).
Ditemui di Polsek Satar Mese setelah melapor secara resmi di Unit SPKT Polsek Satar Mese pada hari Senin (16/10) Kasianus Pan menyampaikan kronologi kejadian penyerangan kepada dirinya dan kelurganya.
Menurut Kasianus Pan, pada hari Minggu (15/10/2023) Kampianus Jebarus dan beberapa temannya dari desa Lungar mondar-mandir di depan rumahnya seolah-olah sedang memantau mereka sekeluarga. Karena melihat dirinya Kampianus Jemparus langsung bertatapan muka dengan Kasianus Pan, sambil mengintimidasi.
“Kampianus Jebarus dan teman-temannya mondar-mandir di depan rumah saya. Dan bertemu saya dan sambil mengancam-ancam saya. Kebetulan rumah saya dan adik saya berdekatan. Dan saya tahu mereka sedang memantau kami sekeluarga,” ujar Kasianus.
Kemudian warga Lungar yang lainnya memukul tiang listrik. Setelah itu warga dari kampung Tere datang ke Lungar, mereka langsung merapat ke rumah Kasianus Pan yang berdampingan dengan Wilhelmus Tambur adiknya.
“Saya melihat warga dari kampung Tere datang mendekati Kampianus Jebarus dan warga Lungar lainnya di depan rumah adik saya,” kata Kasianus Pan.
Di rumah Wilhelmus Tambur adik Kasianus Pan, sedang mengadakan pesta Sambut Baru. Dan saat itu Kampianus Jebarus, warga Lungar lainnya, dan warga Tere langsung menyerang rumah Wilhelmus Tambur.
“Kami sedang acara sambut baru di rumah adik saya. Mereka datang mengamuk setelah itu melempar rumah adik saya karena tahu kalau kami sekeluarga ada di dalam rumah adik saya,” lanjut Kasianus.
Saat itu jelas Kasianus, istri dan anak-anak mereka menangis dan meminta pertolongan dengan berteriak kencang.
“Istri dan anak-anak kami menangis ketakutan karena ulah Kampianus Jebarus dan kawan-kawan,” ungkap Kasianus Pan.
Karena tidak bisa masuk ke rumah Wilhelmus Tambur, mereka melempar rumahnya dan menendang jendela rumah adik Kasianus Pan.
“Mereka tidak bisa masuk karena saya menghadang di depan pintu rumah adik saya. Karena tidak masuk mereka menendang jendela dan melempar rumah adik saya,” Kata Kasianus Pan.
Menurut Kasianus, Kampianus Jebarus dan kawan-kawannya tidak diundang untuk mengikuti pesta sambut baru di rumah adiknya.
Kampianus Jebarus dan kawan-kawan setelah melakukan aksi brutalnya di rumah adik Kasianus Pan langsung ke rumah RT desa Lungar. Pada malam hari itu juga Kasianus Pan diminta agar menghadap ke rumah RT.
“Setelah kejadian penyerangan Kampianus dan kawan-kawannya, saya bingung kenapa RT desa Lungar memanggil saya. Padahal situasinya sangat panas sekali. Saya tidak mengahadap ke rumah RT pak, karena saya tahu Kampianus Jebarus dan kawan-kawannya berada di rumah RT,” ungkap Kasianus Pan.
Tidak menghadap pada malam hari kejadian, Kasianus Pan juga diminta ketua RT desa Lungar agar bisa ke rumahnya pada pagi hari (16/10). Tetapi Kasianus Pan lebih memilih untuk melaporkan kejadian penyerangan yang menimpanya bersama keluarga ke Polsek Satar Mese.
“Saya tidak mengetahui untuk apa mereka memanggil saya. Saya takut untuk keluar malam. Pada pagi hari mereka memanggil saya ke rumah RT, tapi saya lebih memilih ke Polsek Satar Mese untuk melaporkan pengeroyokan dan pengrusakan rumah adik saya,” tutup Kasianus Pan setelah melapor di Polsek Satar Mese.
Diketahui para pelaku penyerangan dan pengerusakan di rumah adik Kasianus Pan bernama Kampi Jebarus, Heri Angkur, Egin Jeradut dari desa Lungar. Fredi Dunan, Narsi Juman, Yohan Kokang, Afri Sadun, Ferdinandis Jonggang, Yones Guna Hilarius Alfandi, Valdi Arsen, SintusĀ dari Kampung Tere, Desa Mocok, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, NTT.
Anggota Polsek Satar Mese pada Hari Senin (9/10/2023) pekan lalu telah melakukan kegiatan Imbauan Kamtibmas di Desa Lungar tepatnya di Kampung Mesir dan pertigaan Lungar. Kegiatan tersebut diakhiri dengan pemasangan spanduk Imbauan Kamtibmas twrsebut.
Penulis: Riky Huwa