BeritaDaerah

Launching Green Skills Project, Bupati Manggarai Sebut Semua Memiliki Tujuan yang Sama

×

Launching Green Skills Project, Bupati Manggarai Sebut Semua Memiliki Tujuan yang Sama

Sebarkan artikel ini
Foto bersama Bupati Manggarai Hery Nabit (AG).

Ruteng, Pijarflores.com – Demi meningkatkan kapasitas generasi muda terutama kaum perempuan di Kabupaten Manggarai, Yayasan Plan International Indonesia (YPII) meluncurkan program Green Skills Project.

Bupati Manggarai, Herybertus G.L Nabit menjelaskan, proyek ini sejalan dengan visi pemerintah daerah dalam mewujudkan Manggarai yang Maju, Adil, dan Berdaya Saing.

“Ketika kita melakukan hal yang sama dengan cara yang sama, maka kita tidak bisa mengharapkan hasil yang berbeda, hasilnya akan berbeda jika kita melakukan hal yang sama namun caranya berbeda, iklim berubah maka kita juga harus beradaptasi,” ungkapnya saat melaunching Green Skills Project ini di Desa Golo Cador, Kecamatan Wae Rii, Selasa (15/7/25). 

Green skills Project ini, kata Hery Nabit, bukan saja meningkatkan suplai pada pasar lokal tapi bagaimana juga petani di Manggarai semakin terbiasa melayani pasar yang lebih baik secara kwalitas. 

“Pemerintah sedang mendorong pertanian ramah lingkungan melalui pemanfaatan lahan pekarangan untuk konsumsi rumah tangga. Ini bertujuan menekan pengeluaran dan menciptakan lapangan kerja bagi kaum muda, khususnya perempuan,” ungkap Hery Nabit.

Sementara, Direktur Program Plan Indonesia, Ida Ngurah mengatakan, menyebut Praktik pertanian konvensional telah menyebabkan degradasi lingkungan dan belum sepenuhnya inklusif dalam hal kesetaraan gender.

Menurut Ida, terdapat disparitas demografis yang signifikan antara rasio petani laki-laki dan perempuan, yaitu 5:1 (yaitu, 49.000:9.000) (Sensus Pertanian, BPS 2023).

Selain itu, pengangguran di NTT masih tinggi, terutama di kalangan lulusan pendidikan menengah dan tinggi.

Ida menyebut, sektor pertanian masih menjadi salah satu sumber lapangan kerja utama di NTT. 

Sebagai penyumbang terbesar produk domestik regional, sektor ini sangat potensial untuk mengatasi masalah lingkungan dan pengangguran, terutama di kalangan generasi muda.

Jadi untuk menganggapi isu tersebut, proyek green skills dirancang sebagai solusi lintas isu.

“Pelatihan vokasional Pertanian Cerdas Iklim sebagai keterampilan hijau telah menjadi pendekatan yang efektif bagi program pemberdayaan ekonomi kaum muda Plan Indonesia. GREEN SKILLS tidak hanya meningkatkan pendapatan kaum muda, tetapi juga memperkuat kesehatan, ketahanan pangan, dan pendidikan masyarakat tentang prinsip-prinsip kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial (GEDSI) serta ketahanan iklim. Melalui proyek ini, kaum muda memiliki kesempatan untuk membangun mata pencaharian berkelanjutan dalam ekonomi hijau,” ungkap Direktur Program Plan Indonesia, Ida Ngurah.

Lebih lanjut Ida menerangkan, Proyek Green Skills, menargetkan 200 kaum muda usia 18–29 tahun dengan partisipasi perempuan muda sebanyak 60%.

Proyek ini akan mempromosikan praktik Pertanian Cerdas Iklim serta pelatihan keterampilan hijau (Green Skill) yang inklusif gender.

“Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai dan lembaga keuangan lokal turut menjadi mitra utama dalam implementasinya,” jelasnya

Sebagai informasi, program ini didanai oleh Rhytm Foundation dengan didukung oleh Plan International Hong Kong dan akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan lintas sektoral.

Untuk Kabupaten Manggarai, program ini pertama kali di luncurkan di Desa Golo Cador, Kecamatan Wae Rii.

Sebanyak 10 kelompok petani muda dari 6 desa akan diberdayakan untuk mengembangkan bisnis pertanian cerdas iklim dan menyusun rencana bisnis yang komprehensif dan berkelanjutan.