Ruteng, Pijarflores.Com– Gubernur Provinsi NTT, Melki Laka Lena, mengunjungi dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terletak di Kelurahan Carep, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai.
Untuk yang pertama mengunjungi Kabupaten Manggarai, Gubernur Melki menilai dapur MBG di kota Ruteng tersebut sebagai yang terbaik dan terbersih di seluruh NTT.
“Walaupun belum operasional, saya sudah keliling banyak tempat, dan dapur ini salah satu yang terbaik. Tempatnya besar dan sangat bersih. Ini adalah contoh yang bagus dari segi kualitas,” ujar Gubernur Melki.
Dapur tersebut dikelola oleh Yayasan Prima Karya Mandiri. Rombongan Gubernur NTT itu diterima langsung oleh Wakil Bupati Manggarai Fabianus Abu, Sekretaris Daerah (Sekda) Manggarai Fansi Jahang, Forkopimda Manggarai, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Anggota DPRD Kabupaten Manggarai,serta pendiri Yayasan Prima Karya Mandiri, Alexander Jerau, bersama jajaran yayasan.
Gubernur Melki menekankan bahwa selain kualitas tempat yang memadai, dapur ini juga menunjukkan semangat kerja keras dari para petugas yang bekerja dalam SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi).
Program ini tidak hanya akan memenuhi kebutuhan gizi anak-anak mulai dari PAUD hingga SMA/SMK, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian di Kabupaten Manggarai.
“Dapur ini juga membuka lapangan pekerjaan untuk sekitar 50 orang, yang tentunya akan membawa dampak positif bagi roda ekonomi. Belum lagi pemasok bahan-bahan seperti beras, telur, ikan, daging, sayur, dan buah-buahan yang turut berkontribusi,” tambah Gubernur Melki.
Gubernur Melki menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembangunan dapur MBG ini, yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mewujudkan kesejahteraan melalui pemenuhan gizi yang lebih baik.
Pada kesempatan tersebut, pendiri Yayasan Prima Karya Mandiri, Alexander Jerau, melalui petugas SPPI Manggarai, Oktaviana Manuela Maria Lampur, menjelaskan bahwa dapur SPPG di Carep bekerja sama dengan Yayasan Prima Karya Mandiri dan akan segera dioperasikan.
Berdasarkan data Dapodik Kabupaten Manggarai, terdapat 95.634 siswa dari 12 kecamatan yang akan mendapat manfaat dari program ini. Dalam jangka panjang, diharapkan akan ada 31 hingga 32 dapur SPPG yang tersebar di seluruh Kabupaten Manggarai.
“Meski dapur ini belum beroperasi, sudah membawa harapan besar. Dapur ini bukan sekadar tempat menyediakan makanan, tetapi juga simbol kerja sama, kasih sayang, dan kepedulian kita semua untuk masa depan anak-anak di Kabupaten Manggarai,” ungkap Oktaviana.
Dia juga menambahkan bahwa semangat gotong royong dari pemerintah daerah, relawan, dan masyarakat sangat penting untuk kesuksesan program ini. Dapur Carep akan segera beroperasi dan memberikan manfaat yang signifikan bagi banyak orang, terutama dalam menciptakan generasi yang sehat dan bugar.
“Kami berharap semua pihak turut serta dalam menyukseskan program ini dengan semangat tulus dan penuh dedikasi. Dapur ini adalah investasi masa depan bagi anak-anak kita,” kata Oktaviana menutup pembicaraannya.