BeritaDaerah

Penuhi Kebutuhan Masyarakat dan MBG, Bupati Hery Sebut KWT Bagian dari Konsep Urban Farming

×

Penuhi Kebutuhan Masyarakat dan MBG, Bupati Hery Sebut KWT Bagian dari Konsep Urban Farming

Sebarkan artikel ini
Bupati Hery Nabit, saat berada di KWT GEMIT di kelurahan Waso.

RUTENG, PIJARFLORES – Bupati Manggarai Herybertus G. L. Nabit, memantau langsung keberadaan beberapa lahan pertanian milik Kelompok Wanita Tani (KWT), di Kecamatan Langke Rembong, Selasa (9/9/2025).

Hadir dalam kegiatan ini ketua TP PKK Meldyanti Hagur Nabit, Camat Langke Rembong, Sekertaris Dinas Pertanian, Plt. Kadis Kominfo, Kabag Umum, dan PPL Pertanian kecamatan Langke Rembong.

“Sudah ada 25 kelompok dari 20 kelurahan di kecamatan Langke Rembong, yang sudah bergerak sejak bulan Maret 2025, dan ada beberapa kelompok sudah masuk dalam putaran kedua dan tiga sampai sekarang. Kita juga memahami saat berkunjung ada yang sedang membersihkan lahan itu karena sudah masuk putaran yang ke berapa, sehingga harus menanam kembali,” kata Bupati Hery ke media ini.

Yang dilakukan pada KWT sebutnya adalah konsep urban farming atau pertanian di lahan perkotaan yang terbatas luas lahannya.

Program ini juga bertujuan pemenuhan konsumsi bagi masyarakat juga yang tak kalah penting saat untuk kebutuhan Makan Bergizi Gratis (MBG). Keduanya ini berpotensi untuk penambahan pendapatan bagi kelompok-kelompok masyarakat.

Tujuan berikut terkait kunjungan ke KWT yaitu untuk melihat dinamika di kelompok masing-masing. 

“Dinamika yang saya temukan misalnya tadi di Woang, bagaimana mereka menyiasati yang terbatas luas lahannya. Kelompok kemudian memutuskan menyiapkan bibit, bahwa di lahan utama mereka tanam sedikit tetapi kemudian mereka kembangkan bibit, dari bibit itu yang mereka bagikan ke masing-masing anggota. Sehingga masing-masing anggota dalam keterbatasan lahan sudah bisa mulai menanam,” jelasnya.

“Dengan kata lain bahwa kalau sudah mulai ditanam di rumah masing-masing berarti itu untuk kepentingan komsumsi keluarga. Sehingga ada tujuan ketiga yang terjadi, pertama konsumsi masyarakat, kedua pemenuhan MBG, ketiga dengan program ini ada ketahanan pangan keluarga, makanya hari ini saya cek ke lapangan,” tambah Bupati Hery.

Ia juga meyampaikan dalam kunjungan hari ini untuk mengecek dukungan pemerintah, terhadap KWT.

“Setelah ini saya akan mengevaluasi perjalanan kegiatan selama ini bersama dinas Pertanian. Ada beberapa catatan yang menurut saya yang masih kurang berkaitan dengan dukungan pemerintah,” tuturnya.

Ketua KWT GMIT Imanuel, Sarce Hana Herwanto, saat ditemui dilokasi pertanian mereka di kelurahan Waso, mengatakan lokasi pertanian mereka saat ini merupakan lahan contoh untuk mereka belajar.

KWT GMIT.

Latar belakang anggota terdiri dari ibu-ibu rumah tangga dan bukan petani, tetapi dengan penuh semangat mereka menyambut program dari Pemkab Manggarai.

“Walaupun awalnya kami sangat susah untuk memulai, karena kami latar belakangnya ibu rumah tangga semua. Sekarang kami senang karena sudah melihat hasilnya itu sudah nampak bunga Kol dan Brokoli,” jelasnya.

“Tanaman hortikultura lainnya, seperti Wortel sudah berumur satu bulan, Pakcoi baru pembibitan, Sawi sudah dimulai. Kami akan membuka lahan baru lagi untuk Cabe Rawit, dan beberapa komoditi lain untuk pemenuhan MBG,” imbuhnya.

Ia menambahkan, pendampingan dari dinas terkait di kelompoknya juga sangat baik dan berkala. Mereka menggunakan pupuk organik, untuk pupuk Kimianya hanya sekali saja digunakan selama ini. Anggaran Rp10 juta dari dinas pertanian digunakan sesuai dengan Rancangan Anggaran yang ada.

Untuk saat ini mereka menanam Brokoli, Bunga Kol, Pakcoi, Cabe Rawit, dan Kangkung, di kebunnya dengan luas 40×80 m², sementara yang dianjurkan dari dinas pertanian hanya 10×20 m².

Senada Fransiska Carmila anggota KWT Uwa Gula Woang menyampaikan anggota kelompok mereka merupakan kumpulan beberapa orang ibu yang memiliki tujuan yang sama yaitu bergerak di bidang pertanian untuk meningkatkan pendapatan keluarga.

KWT Uwa Gula Woang.

Ia mengatakan kegiatan KWT adalah juga salah bentuk dari HATINYA (Halaman Asri Tertib Indah dan Nyaman) PKK, dan juga sering disampaikan oleh Ketua TP PKK kabupaten Manggarai ibu Meldyanti Hagur Nabit.

“Selain itu kelompok tani ini juga sebagai wadah pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan perempuan di bidang ekonomi dan sosial.”

Melalui kelompok ini bisa memperkuat kerja sama dan meningkatkan partisipasi perempuan dalam mengambil keputusan serta berkontribusi pada peningkatan ketahanan pangan keluarga, lingkungan dan pembangunan desa.

“Harapan kami dengan adanya program MBG dari pemerintah pusat kelompok tani kami menjadi salah satu pemasok bahan baku sayur,” ungkapnya.