Ruteng, Pijarflores.com – Hari ini masyarakat adat Poco Leok, melakukan aksi di depan kantor DPRD Kabupaten Manggarai. Rabu, 9/8/2023.
Pantauan media ini, ada beberapa peserta aksi yang diduga adalah penyusup yang ikut memprofokasi masyarakat Poco Leok.
Mereka berasal dari Front Mahasiswa Nasional, (FMN) dan beberapa mahasiswa tersebut diduga berasal dari Flores Timur, kampung Pater Simon Tukan.
Mereka semuanya menggunakan Sarung Songke dan Kemumu yang merupakan tenunan khas Manggarai yang sering dipakai untuk acara-acara kebudayaan, mengikuti pakayan dari semua peserta aksi.
Mirisnya mahasiswa yang merupakan kaum intelektual itu mengenakan sarung adat Manggarai di atas kepala mereka. Atau dalam bahasa Manggarainya ‘Lenggo one sa’i’.
Belasan mahasiswa tersebut, awalnya berlebur dalam barisan masa aksi.
Ketika beberapa orator sudah mulai menyampaikan orasinya di depan kantor DPRD Kabupaten Manggarai, seorang mahasiswa yang mengenakan sarung Kemumu, ikut menyampaikan orasinya.
“Tolak, tolak, mana suara pemuda Poco Leok,” ujarnya.
Sesampai di kantor Bupati Manggarai, para masiswa FMN juga berdatangan. Mereka juga turut masuk ke dalam kantor Bupati Manggarai, untuk berdialog dengan wakil bupati Manggarai Heri Ngabut.
Sedangkan yang berada di luar, membantu membagikan ketupat yang mereka ambil dari mobil logistik.
Heri Ngabut saat dijumpai para awak media menjelaskan, bahwa Bupati Manggarai mengeluarkan surat penetapan lokasi, yang jelas sudah ada prosedur yang telah dilewati, yakni kesepakatan oleh masyarakat Poco Leok.
“Tentu ada kesepakatan dari masyarakat itu, maka Bupati mengeluarkan SK penetapan lokasi dan itu kewenangan absolut bupati,” jelas wakil bupati Heri Ngabut.
Menurutnya, persoalan yang ada saat ini yaitu terkait dimentahkannya kembali kesepakatan itu oleh masyarakat di Poco Leok. Maka tugas pihaknya akan menelusuri kembali dokumen yang ada.
“Saya dan Bupati akan melihat lagi surat penetapan lokasi tersebut dan juga terkait orang yang berhak atau tidak berhak untuk menyepakati surat itu,” tutup Waki Bupati Heri Ngabut sambil meninggalkan Aula Ranaka Kantor Bupati Manggarai.
Penulis: Riky Huwa
Editor: Redaksi