DaerahNewsOpini

Program Peningkatan Kapasitas Pendidik Aktif Implementasi Kurikulum Tidak Total

×

Program Peningkatan Kapasitas Pendidik Aktif Implementasi Kurikulum Tidak Total

Sebarkan artikel ini
Siprianus Ampur. Foto: SA.

Ruteng, Pijarflores.com – Pendidikan formal memiliki peran penting dalam perkembangan individu dan masyarakat. Melalui sistem pendidikan formal, individu mendapatkan kesempatan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang mendalam dalam berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan: Matematika, Bahasa, dan Sejarah. 10/10/2023.

Ini tidak hanya meningkatkan kapasitas intelektual mereka, tetapi juga membuka pintu peluang karir yang lebih baik, meningkatkan daya saing, dan memberikan dasar yang kuat untuk berkontribusi dalam ekonomi dan pembangunan negara.

Selain itu, pendidikan formal juga memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan sosial dan ekonomi suatu negara.

Negara-negara dengan sistem pendidikan formal yang kuat cenderung memiliki tingkat kemiskinan yang lebih rendah, tingkat pengangguran yang lebih rendah, dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Pendidikan formal juga membantu dalam menyebarkan nilai-nilai masyarakat, mempromosikan toleransi, dan menciptakan warga negara yang lebih berpengetahuan dan berwawasan luas. Oleh karena itu, pendidikan formal merupakan investasi yang sangat penting untuk masa depan individu dan kemajuan.

Dalam menyokong proses penyematan assa dan akhlak peserta didik, pemerintah memutuskan pelbagai program. Begitu banyak format dibuat demi membawa dunia pendidikan semakin baik menemukan alur dan tujuannya.

Sebagai seorang pengabdi dalam dunia pendidikan saya mencintai ilmu ilmu baru dalam pendekatan pendidikan.

Menyambut semua itu, cara cara baru dalam mendidik sesuai jaman, saya melihat cukup banyak pengabdi pendidikan memiliki niat yang sama pula. Saya berkeyakinan bahwa apapun program yg dibuat pastilah tujuan sama yaitu memajukan dunia pendidikan.

Namun hal yang cukup kontradiktif terjadi, bahwa sistem pemberian kesempatan kepada  pendidik aktif untuk masuk dalam sistem tersebut dijagal dengan format yang kurang logis.

Adapun alasannya adalah, pertama, sistem penjaringan. Hemat saya, menjaring untuk tujuan yang sama dengan basis yang sama, pendidik yg belum memiliki ilmu baru, merupakan bentuk pemangkasan niat baik.

Kedua, prapemahaman. Setiap pendidik memiliki pemahaman yang sama yaitu mendidik demi kemajuan generasi penerus. Dengan meloloskan dan tidaknya seorang pendidik dalam kesempatan mendapat ilmu baru sangatlah merugikan keputusan itu sendiri.

Harus diakui bahwa penjaringan dengan prapemahaman yg sama tidak sangat mendukung tujuan bersama tersebut, yaitu melahirkan semangat dan pemahaman baru bagi pendidik.

Sebagai praktisi pendidikan saya berharap bahwa jika program ditujukan demi kemajuan bersama alangkah lebih logis bila dibuat untuk semua tanpa pemilahan. Yakinlah bahwa dengan demikian ilmu dan taktis baru akan menjadi milik semua pendidik.

Namun justru dengan sistem penjaringan dan pemilahan inilah menjadi batu sandungan baru. Bukannya menggolkan tujuan namun mencipta soal baru, yaitu sibuk rebut kesempatan.

Penulis: Siprianus Ampur
Editor: Tim PF