Ngada, Pijarflores.com – Pembangunan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Mataloko yang berlokasi di Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, sudah masuk ke penyiapan pembangunan infrastruktur ke wilayah pengeboran.
Pantauan media ini, terlihat para staf dan pekerja PT Cipta Bangun Nusantara (CBN) sebagai pemenang tender proyek Strategis Nasional itu, sedang menggusur sebidang tanah di depan lokasi pengeboran, untuk dibuatkan jalan masuk dan pembangunan kantor. Jumat, 21/7/2023.
Civil Supervisor PT Cipta Bangun Nusantara, Aditya Chinday Ginting mengatakan penyiapan infrastruktur untuk rute jalan menuju lokasi Wellpad atau lokasi pengeboran dilaksanakan sesuai dengan tahapan yang ada.
Menurut Aditya, saat ini perusahaan sedang melaksanakan proses pengambilan data untuk mobilisasi segala perlengkapan yang harus disiapkan ke setiap wellpad atau lokasi pengeboran.
“Pengeboran yang akan dilakukan nantinya harus membawa alat yang cukup berat,” ujar Aditya.
Oleh karena itu tegas Aditya, jalan yang ada saat ini harus diperlebarkan, karena perusahaan harus menyiapkan jalan menuju lokasi dengan kualitas yang bagus dan luas, agar mudah saat dilewati oleh kendaraan.
“Sekarang kita sedang melakukan pengukuran, pengambilan data, dan juga survey lokasi sebagai tahap awal pengerjaan infrastruktur jalan sebelum pengaspalan nanti,” ucap Aditya.
Aditya menambahkan, dalam proses pengambilan data dan survey lokasi tetap berkoordinasi dengan kepala desa dan tokoh adat setempat, sehingga semuanya sampai saat ini berjalan lancar.
Dia juga mengakui, selama proses pengambilan data, perusahaan tidak menemui hambatan. Sebab, pengembangan PLTP Mataloko mendapat dukungan penuh dari masyarakat setempat.
“Sejak kami datang kesini sampai dengan proses pengambilan data yang sedang dikerjakan saat ini, dari perusahaan tidak menemukan hambatan. Kami disambut baik disini. Ini juga karena koordinasi serta kinerja yang sangat baik dari tim Larap untuk Proyek Strategi Nasional (PSN) ini,” ujarnya.
Aditya menambahkan, pada bulan Desember jalan masuk menuju lokasi pengeboran akan kembali dilapen, sehingga ke depannya masyarakat dan PLN sama-sam bisa gunakan jalan tersebut dengan nyaman.
“Bulan Desember baru kami aspalkan jalannya, sehingga masyarakat dan pihak PLN bisa nyaman gunakan jalan tersebut,” tutup Aditya.
Seorang tokoh masyarakat Yohanes Wegu saat ditemui di kediamannya, menyampaikan dukungan atas pembangunan pengembangan PLTP di Mataloko.
Menurut Yohanes yang sudah berjalan saat sekarang, telah melewati tahapan yang baik, karena semua pihak terlibat, dari pemerintah dan semua tokoh masyarakat.
Dia juga menyampaikan, agar segala yang pernah terjadi bisa diatasi sedini mungkin terkait yang tidak diinginkan. Karena menurutnya pembangunan PLTP yang berkuatan 20 MW tersebut akan mempunyai dampak baik bagi masyarakat Ngada secara umum, sebagai sumber energi yang bisa bermanfaat serta sangat mendukung program Strategis Nasional dari Pemerintah pusat tersebut.
“Kami menyambut baik karena semua melewati tahapan yang sesuai. Tokoh masyarakat dan Pemerintah setempat berkordinasi dengan baik. Harapannya yang sudah terjadi tidak terulang lagi. Saya sangat dukung program Pemerintah Pusat, untuk memenuhi kebutuhan energi listrik bagi kami orang Ngada,” tutur Yohanes.
Yohanes juga sangat bangga, karena semua masyarakat sampai dengan pemasangan pilar oleh BPN, sangat mendukung semua proses yang ada.
“Di sini sudah pembangunan Infrastruktur menuju lokasi pengeboran. Sampai dengan pemasangan Pilar oleh BPN, masyarakat sangat mendukung,” kata Yohanes.
Selain Yohanes, Emanuel Bay yang juga masyarakat setempat, saat ditemui dikediamannya, di desa Hulubelu, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada Mengatakan, bahwa kegiatan yang sudah berjalan sudah sangat luar biasa.
Semuanya dipengaruhi, adanya kordinasi yang baik dari segala pihak yang berkepentingan dalam proyek Strategis Nasional tersebut.
“Prinsipnya kegiatan saat ini sudah sangat luar biasa, tim kerja yang ada begitu kerja sesuai regulasi yang ada. Tokoh masyarakat, tokoh adat, dan pemerintah setempat sudah bekerja dengan baik,” ungkap Emanuel.
Emanuel juga berharap agar situasi kondusif yang ada bisa dipelihara sampai kapan pun, untuk mengamankan keberadaan lokasi pengeboran.
“Saya berharap yang terjadi terlebih dahulu itu jangan terulang lagi. Semua masyarakat dukung, sampai saat ini berjalan lancar. Semua pihak ada,” ujar Emanuel.
Untuk diketahui, pengembangan PLTP Mataloko dengan kapasitas 20 MW tersebut, direncanakan akan memanfaatkan lahan seluas 210.700 meter persegi yang terbagi dalam 6 area yakni: area Wellpad sejumlah 4 titik, Laydown Area dan Access Road.
Untuk penyiapan infrastruktur access road menuju Wellpad atau lokasi pengeboran ini, dikerjakan oleh PT Cipta Bangun Nusantara (CBN) dengan nomor kontrak 0014.pj/DAN.01.03/F46000000/2023 dan PT PLN Pusmanpro UPMK II (PST KIT NTT) sebagai konsultan pekerjaan.
Penulis: Riky Huwa
Editor: Redaksi