BeritaDaerahKesehatan

Seks Berisiko dan Penularan Ibu ke Bayi Jadi Pemicu Utama Kasus HIV di Manggarai

×

Seks Berisiko dan Penularan Ibu ke Bayi Jadi Pemicu Utama Kasus HIV di Manggarai

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi.

RUTENG, PIJARFLORES.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai mengungkapkan bahwa dua faktor utama penyebab penularan HIV/AIDS di wilayah ini adalah perilaku seksual berisiko dan penularan dari ibu ke bayi. Fakta ini terungkap seiring meningkatnya kasus HIV dalam tiga tahun terakhir, yang mencapai total 126 kasus sejak 2023 hingga September 2025.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, menyatakan bahwa hubungan seksual tanpa perlindungan, terutama di luar hubungan monogami, masih menjadi penyumbang terbesar kasus HIV. 

“Perilaku gonta-ganti pasangan tanpa menggunakan kondom menjadi faktor dominan. Selain itu, kasus penularan dari ibu ke bayi juga mengkhawatirkan,” katanya.

Untuk mencegah penularan vertikal, Dinas Kesehatan telah menerapkan skrining HIV wajib bagi ibu hamil di puskesmas dan rumah sakit. Deteksi dini ini penting agar bayi yang lahir dari ibu ODHIV bisa segera mendapatkan intervensi medis dan mencegah infeksi.

Menurut data WHO dan Kemenkes, tanpa intervensi, risiko penularan HIV dari ibu ke anak bisa mencapai 45%. Namun dengan pengobatan ARV yang tepat selama kehamilan, risiko itu dapat ditekan hingga di bawah 5%.

Sementara itu, untuk meminimalisasi penularan seksual, Dinkes bersama mitra seperti KPAD dan LSM kesehatan telah menyebarkan informasi dan edukasi terkait perilaku seksual sehat, serta membagikan alat kontrasepsi di populasi kunci.

“Pencegahan HIV bukan sekadar urusan medis. Ini tentang perubahan perilaku, kesadaran, dan keterbukaan untuk melakukan tes. Stigma harus kita lawan bersama,” ujar seorang aktivis dari Komisi Penanggulangan AIDS Manggarai.

Dinkes mengimbau masyarakat untuk tidak ragu melakukan tes HIV secara sukarela di fasilitas kesehatan, menjaga kesetiaan pada pasangan, dan menggunakan kondom saat diperlukan. Masyarakat juga diajak untuk aktif memberikan dukungan pada ODHIV dan menghindari diskriminasi demi terciptanya lingkungan yang sehat dan inklusif.