Ruteng, Pijarflores.com – Bupati Manggarai, Herybertus Geradus Laju Nabit, menyerahkan petikan surat keputusan (SK) kepada P3K tahap I tahun 2024, kepada 1244 peserta, di halaman kantor Bupati Manggarai, pada Kamis (31/7/2025).
Hadir dalam acara tersebut, wakil Bupati Manggarai, Fabianus Abu bersama ibu, Sekda Manggarai Fansi Jahang, ketua TP PKK, Meldyanti Hagur Nabit, dan pimpinan OPD.
Bupati Hery Nabit dalam sambutannya mengatakan, bahwa penting untuk segala perjuangan untuk mengucap syukur kepada Tuhan.
“Puncak dari segala kerinduan, karena itu saya mengajak kita semua untuk mengucapkan terimakasih kepada Tuhan. Saya tau ini penantian panjang, saya tau juga sudah ada yang sampai 20 tahun menantikan situasi ini,” kata orang nomor 1 di kabupaten Manggarai itu.
Menurutnya, semua yang menerima SK, telah mendapat panggilan dari seluruh masyarakat Manggarai, oleh karena itu lanjutnya, penting untuk melayani dengan baik ke depannya.
“Pengalaman terlambat terima gaji pasti itu sudah biasa, diharapkan setelah jadi P3K ini jangan cepat putus asa, dan jangan cepat tulis di face book. Panggilan itu tidak bisa dielakan, panggilan hari ini untuk anda semua adalah panggilan dari masyarakat Manggarai. Oleh karena itu mari kita jalankan panggilan itu dengan baik, berjanji agar bisa bekerja sungguh-sungguh,” ungkapnya.
Penting juga kata Bupati Hery, agar mematuhi segala aturan yang ada dan bekerja secara profesional.
“Jangan berpikir kalau sudah di dalam berarti tidak bisa keluar, itu bisa. Kalau kena surat peringatan berkali-kali, berarti siap untuk dipecat,” ucapnya.
“Merayakan itu penting, tetapi besok pagi harus bangun untuk bekerja. Jangan ada yang bicara saya hanya P3K, itu hanya sebuah perbedaan dalam adminitrasi negara,” tambahnya.
Saat ini kata Bupati Hery, Pemerintah tetap berupaya untuk memperhatikan seluruh aparaturnya. Sehingga penting katanya untuk mengabdi dengan baik dan bersabar dengan segala situasi.
“Dengan berbagai cara pemerintah saat ini memperhatikan anda semua, di tahun 2021 itu covid, tetapi pemerintah tetap berupaya untuk memperhatikan bapak dan ibu semua,” imbuhnya.
Untuk penempatan sebutnya, sesuai kebutuhan organisasi, Pemda Manggarai tidak akan proses jika ada yang mau pindah dalam waktu dekat. “Jalani dulu, tempat yang baru itu juga jangan sampai menjadi rejeki bagimu, mungkin hidup lebih baik di tempat itu,” ujarnya.
Ia mengatakan ada beberapa hal yang wajib diperhatikan ke depan, oleh seluruh P3K yang menerima SK.
Pertama disiplin, kedua loyal kepada tugas dan perintah yang dipercayakan kepada. Berikutnya lagi belajar terus, belajar dalam pekerjaan maupun belajar secara formal. Karena saat ini jelasnya beasiswa untuk S2 sangat banyak, karena ketika suatu saat ada perubahan, yang pasti kita sudah siap.
“Kepintaran juga harus berjalan bersama dengan kesantunan. Jaga korps dan jaga kekompakan. Berikutnya atur uang dengan baik, kalau belanja tidak terukur uang pasti tidak dianggap banyak. Kredit boleh, tetapi jangan sampai gaji terima hanya Rp300 ribu, karena dengan jumlah gaji yang sudah sisa sedikit begitu yang membuat malas. Jangan omong buruk tentang atasan, tetapi tetap hati-hati, itu yang bisa membawa kita dalam masalah,” jelas Bupati Hery.
Tak lupa Bupati Hery menyampaikan apresiasi kepada BKPSDM Kabupaten Manggarai, walaupun banyak sorotan, tetapi tetap bekerja dengan profesional.
Bupati Hery juga meminta kepada seluruh P3K tahap I 2024, agar mendukung program pemerintah pusat sampai ke daerah.
“Jaga jari, jangan sampe kecepatan jari melebihi mulut. Mari kita dukung program Presiden dan Wakil Presiden, begitu juga Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, begitu juga untuk program Bupati dan Wakil Bupati Manggarai. Saya minta juga, mari kita dukung pengembangan Geotermal Ulumbu di Poco Leok,” tuturnya.
“Untuk Nakes konsen dengan stunting dan penyakit menular. Untuk guru saya minta perhatikan literasi dan numerasi, lebih khusus untuk anak-anak saya yang perempuan. Jaga martabat mereka agar mereka bisa menjadi bagian yang terhormat ke depannya,” ungkap Bupati Hery.
Ada pun yang menerima SK dari Bupati Hery Nabit, yaitu tenaga kesehatan, guru, dan tenaga teknis.