BeritaDaerah

Terima Aliansi Pemuda Poco Leok, Bupati Hery Nabit: Kalau Tuntut Cabut SK, di Situ Akan Temui Kesulitan

×

Terima Aliansi Pemuda Poco Leok, Bupati Hery Nabit: Kalau Tuntut Cabut SK, di Situ Akan Temui Kesulitan

Sebarkan artikel ini
Aliansi Pemuda Poco Leok, saat melakukan aksi demonstrasi di depan kantor DPRD Kab. Manggarai.

Ruteng, Pijarflores.com – Aliansi Pemuda asal Poco Leok kembali melakukan aksi di kantor Bupati Manggarai, pada Senin (3/3/2025).

Aksi demonstrasi saat itu (3/3) mendapat dukungan dari berbagai pemuda dari berbagai pulau di Nusantara ini.

Mereka semua yang hadir, bersama-sama meminta Bupati Manggarai Hery Nabit, untuk menarik kembali Surat Keputusan penetapan lokasi pengembangan PLTP Ulumbu di Poco Leok.

Bupati Hery Nabit mengatakan, bahwa di awal saat mengeluarkan SK penetapan lokasi pengembangan PLTP Ulumbu di Poco Leok, murni menjalankan perintah Presiden, karena bagian dari Proyek Strategis Nasional, sehingga wajib bagi Pemerintah Daerah untuk menindaklanjuti.

“Tolong pahami posisi saya dua (2) dan tiga (3) tahun yang lalu Kepala Daerah yang tidak menjalankan Proyek strategis nasional itu bisa diberhentikan, tapi ini bukan soal diberhentikan, tetapi itu posisi pemerintah saat itu, tetapi paling bagi saya bahwa pemahaman bahwa kegiatan ini penting untuk penyediaan energi bagi masyarakat Manggarai. Kalau tuntutannya mencabut kembali SK, saya kira di situ akan menemui kesulitan, terutama dari sisi Pemerintahan,” ungkap Bupati Hery.

Setelah bertemu Bupati Manggarai, Aliansi Pemuda Poco Leok kembali ke depan kantor Bupati Manggarai, untuk bertemu massa aksi lainnya.

Di saat itulah pagar kantor Bupati Manggarai dirusak oleh peserta aksi. Mereka dikomando ole orator yang sedang berdiri di atas mobil Pick Up hitam, untuk menggoyangkan pagar di depan kantor Bupati Manggarai.

Tampak pagar bagian depan kantor Bupati Manggarai rusak, menurut informasi yang diperoleh media, kasus pengrusakan oleh peserta aksi tersebut telah dilaporkan resmi oleh Pemda Manggarai ke kantor Polres Manggarai, pada Senin (3/3).

Media ini juga berhasil mewawancarai beberapa peserta yang hadir saat demo berlangsung.

Ada yang mengaku dari Colol, Kabupaten Manggarai Timur, Manggarai Barat, dari Makasar, dan Pulau Jawa. Mereka hadir tanpa mengeluarkan sepatah kata pun saat demo sedang berjalan.

Tetapi sesekali mereka melambaikan tangan dan mengedipkan mata, seolah-olah memberi kode tertentu kepada peserta demo yang bukan warga asli Poco Leok, tetapi sebagai orator saat demo sedang berjalan.

Pada aksi hari Senin itu, Aliansi Pemuda Poco Leok juga, telah menemui anggota DPRD Kabupaten Manggarai, dan menyampaikan hal yang sama.