NewsOpini

Terpilih Sebagai Pemenang Adalah Tujuan Real Para Kontestan Politik

×

Terpilih Sebagai Pemenang Adalah Tujuan Real Para Kontestan Politik

Sebarkan artikel ini
Sipri Ampur tokoh muda asal Todo, kecamatan Satar Mese Utara. Foto: SA.

Labuan Bajo, Pijarflores.com – Para kontestan politik mengeksplorasi segala kapasitas diri demi mencapai target elektabilitas pada hajatan demokrasi.

Dentuman suara ‘kebaikan’ masing-masing menjadi instrumen yang kian terus disuguhkan ke ruang publik.

Adapun sisi idealis politik dapat digeser karena para kontestan membaca pangsa pasar politik. Hal ini dapat diterima sebagai hal yang lumrah.

Realita aksi pengabdian para pemenang politik dihadapkan pada ‘Dualitas’ tuntutan.

Pertama, para politikus, pemenang, dituntut mengabdi pada kepentingan masyarakat yang dilayani.

Kedua, para politikus dalam hal ini pemenang juga dihadapkan pada tuntutan mengabdi pada rumah politiknya, dalam hal ini partai politik. Selain itu tetap juga disadari bahwa mereka, politisi, bertanggungjawab dengan tujuan kerja sebagai human laborans.

Kenyataan sebagaimana dibeberkan di atas merupakan tantangan Bagi para pelaku politik praksis. Mereka tidak dapat memungkiri bahwa pengabdian mereka merupakan pengabdian berwajah ganda.

Ini bukanlah pilihan para politikus namun menjadi tuntutan yg harus diterima para politikus.

Akankah hal tersebut berlanjut dan laten?
Saya melihat bahwa pertarungan nurani para politikus praksis sungguh berat.

Jika para politikus berpihak sungguh pada rakyat maka mereka akan bersikap aksi proporsional keberpihakan lebih pada rakyat.

Namun bila loyalitas kepartaian menjadi tujuan, maka para politikus dapat menggeser tujuan pengabdian mereka pada kemegahan partai politik.

Dari hal empirik ini, maka bisa dilihat bahwa kelatenan dan kelanjutan pola pengabdian dualisme tetap akan berlanjut jika sistem perpolitikan tetap demikian skemanya.

Berbicara tentang rakyat, siapa rakyat? Rakyat tak berwajah, inilah kamuflase yang sangat kokoh membentengi para politikus.
Tantangan publisitas para politikus adalah bertarung melawan sistem dan tuntutan.

Penulis: Siprianus Ampur
Editor: Redaksi