BeritaDaerah

Wartawan EP Minta Biaya Iklan Rp7 Juta Agar Berita Tidak Pos, Mengaku untuk 3 Media, Ternyata Inisiatifnya Sendiri

×

Wartawan EP Minta Biaya Iklan Rp7 Juta Agar Berita Tidak Pos, Mengaku untuk 3 Media, Ternyata Inisiatifnya Sendiri

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi, sumber: ist.

Ruteng, Pijarflores.com – Seorang Wartawan di Kabupaten Manggarai, yang berinisial EP, telah meminta sejumlah biaya iklan ke salah satu Dinas di Kabupaten Manggarai, dengan alasan tidak memuat berita berkaitan anggaran publikasi di Dinas itu.

EP meminta uang iklan sebesar Rp7 juta, uang tersebut untuk dibagikan kepada 2 (Dua) teman lainnya, yang bersama-sama ke Dinas tersebut, di akhir bulan April 2025.

EP saat dikonfirmasi media ini mengatakan kalau tidak pernah meminta sejumlah uang, Ia menyebut bahwa itu fitnah.

“kaks itu tdk benar ew, itu fitnah, saya tidak pernah meminta duit dgn siapa pun,” balas EP melalui gawainya, Kamis (1/5/2025).

Lebih lanjut kata EP, Ia dan temannya ditawarkan iklan. Hanya EP tidak terima karena bernilai Rp3 juta, melainkan EP meminta Rp7 juta. Alasan EP, standar iklan di medianya beda.

“Itu penawaran kita saat itu kaks,,,, karena mereka tidak mau makanya tidak folowup kaks,,,,, karena pasang iklan masing-masing media ini standarnya berbeda…. Saat itu ia tawarkan 2 iklan satu media dgn nominalnya 500/iklan,” kata EP.

Setelah tidak ada kesepakatan, kata EP, tidak ada lagi komunikasi dari pihak Dinas.

“Kita tidak mau kaks,,, karena alasan kita jauh dibawa standar. Mungkin karena itu makanya mereka tdk kontak lagi,” tutup EP.

Permintaan iklan dengan nilai Rp7 juta, murni inisiatif EP

Media ini mencoba mengkonfirmasi ke salah 1 (Satu) teman EP, yang ikut bersamanya ke Dinas tersebut untuk menguji pernyataan EP, bahwa biaya iklan Rp7 juta itu, untuk 3 (Tiga) orang yang hadir bersamanya di Dinas itu.

Dirinya (Teman EP) yang tidak mau dipublis namanya menyebut, kalau betul mereka ditawarkan iklan, tetapi jumlahnya hanya 1 (Satu) dengan biaya Rp500 ribu.

Teman EP itu setelah pulang dari Dinas itu, tidak mengetahui lebih lanjut komunikasi EP ke pegawai di Dinas itu. Apa lagi terkait Rp7 juta, yang diminta EP untuk biaya iklan. 

“Saya tidak tau komunikasi EP ke Dinas kaks, Rp7 juta itu saya juga tidak tau. Itu inisiatif EP sendiri. Saya kemarin hanya ditawarkan 1 (Satu) saja untuk iklan Hardiknas, sampai hari ini tidak ada kabar dari Dinas,” katanya saat dihubungi, Jumat (2/5).

Dirinya sangat menyesali sikap EP, karena sudah mencatut namanya, untuk meminta biaya iklan ke Dinas tersebut sebesar Rp7 juta.

EP minta agar berita tidak dinaikkan, Kadis harus segera beri uang ke EP

Sebuah tangkapan layar percakapan via aplikasi Perpesanan milik Meta, WhatsApp adanya dugaan upaya pemerasan oleh oknum wartawan media online yang bertugas di Kabupaten Manggarai viral di aplikasi thread.  

Sementara dalam tangkapan layar percakapan itu, oknum Wartawan yang tertulis dengan nama Wartawan EP itu diduga meminta uang kepada salah satu pegawai pada salah satu dinas di Manggarai. 

Dugaan itu karena oknum wartawan EP menanyakan respon kepala dinas yang disampaikan dalam perkacakapan WhatsApp.

Ia berdalih, respon Kadis sangat menentukan sebuah berita dipublikasi.

“Kalau bisa malam entar,,,, karena tunggu kejelasan itu kita rem pos berita ne

Co tae de kadis kaks.

Pastikan ta kaks

Kudu tae laku ase stut ngo sina kantor meseng. 

Kadis bilang apa kaka Tolong Pastikan kaka Supaya saya arahkan adik-adik yang ke kantor dinas kemarin-pen,” bunyi percakapan WhatsApp dalam bahasa lokal Manggarai yang dikirim pada Minggu, 27 April 2025 pukul 17.44 WITA. 

Hanya saja, pesan itu tidak direspon oleh oknum pegawai salah satu dinas di Manggarai itu. 

Kemudian, Wartawan EP kembali mengirim pesan pada pukul 19.53 WITA. 

“Eme ngance ta kk diang gula ew,,,,,,

Ai reme kawe seng kole ami,,,, ai manga kegiatan sina Bajo ami. (Kaka, kalau bisa besok pagi,,,, karena kami sedang cari uang,,,, soalnya kami ada kegiatan di Bajo – Labuan Bajo).” 

Selang 4 menit, pada pukul 19.57 WITA Wartawan EP kembali mengirim pesan dengan bahasa lokal meminta pegawai dinas tersebut agar memberi kabar besok sebelum pukul 11.00 WITA. 

“Kbr diang gula ta kk,,,, sebelum jam 11 ta kk.” 

Namun, lagi-lagi permintaan itu tidak mendapat tanggapan dari penerima pesan, oknum pegawai dinas yang akan dipalak Wartawan EP, Ia lantas mengirim pesan baru pada pukul 20.06 meminta kepala dinas agar menyiapkan uang senilai tiga (3) juta rupiah untuk pembiayaan kegiatan ke Labuan Bajo. 

“Tae pak kadis ta kk siap 3 ribu (sandi untuk nominal 3 juta) kaut liha.” Tulis Wartawan EP dalam aplikasi perpesan WhatsApp yang dikutip media ini, Rabu, 30 April 2025.