Ruteng, Pijarflores.com – Rumah ibu Maria Irma Nur di Kelurahan Karot terbakar, disebabkan oleh kasur yang berada di salah satu ruangan terbakar.
Rumah ibu Maria terletak di Sondeng, Kelurahan Karot, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Saat dihubungi di tempat kejadian, Lurah Karot Yohanes A. Bandur mengatakan bahwa benar telah terjadi kebakaran di wilayah kerjanya.
“Hari ini telah terjadi kebakaran sebuah rumah dan bengkel tambal ban di Sondeng RT 013, pemiliknya atas nama Ibu Maria Irma Nur,” balas Lurah Karot melalui gawainya, Jumat (21/3/2025) pagi.
Kejadian tersebut terjadi pada pukul 09.30 Wita, dan pelakunya diduga adalah anak kandung dari ibu Maria sendiri.
“Penyebab sementara kebakaran diduga karena anak kandung ibu Maria yang berinisial RDY yang merupakan pasien ODGJ. RDY melakukan pembakaran kasur di kamar. Api menyebar begitu cepat sehingga rumah yang bersangkutan ludes terbakar,” kata Lurah Karot.
Lima belas (15) menit kemudian anggota Pemadam Kebakaran dari Satuan Pol PP Kabupaten Manggarai hadir di lokasi kebakaran.
“Damkar dari Satuan Pol PP dibantu PDAM berhasil memadamkan api,” tambahnya.
Untuk saat ini sebut Lurah Yohanes, Anggota Polres Manggarai telah memasang Police Line di sekitar lokasi rumah ibu Maria, untuk penyidikan lebih lanjut. Sedangkan RDY, telah ditangani oleh pihak Puskesmas Kota untuk kembali diantar ke Rumah Sakit Jiwa Renceng Mose.
“Pihak dari Polres Manggarai sudah melakukan identifikasi dan memasang Police Line, sedangkan RDY sudah di tangani oleh Pihak PKM kota dan Dinas Kesehatan Manggarai untuk selanjutnya akan dibawa ke RSJ Renceng Mose,” ujarnya.
Disampaikan Lurah Karot Yohanes, sementara kerugian materi dari kebakaran tersebut sekitar Rp200 Juta lebih.
RDY merupakan pasien ODGJ
Kepala Puskesmas Kota drg. Margaretha Irmana Baung menyampaikan, bahwa RDY di diagnosa Paranoid Skizofrenia.
“Riwayat penyakit pasien di diagnosa Paranoid Skizofrenia sejak 21 Juni 2022, oleh tim Puskesmas Kota, saat itu pasien kooperatif dan emosi stabil,” kata drg. Irma.
RDY mendapat penanganan rutin dan intens dari pihak Puskesmas sejak tahun 2022.
“Pasien sebelumnya mengkonsumsi obat dari Renceng Mose, sejak itu juga dikunjungi tim Puskesmas Kota bersama pihak Kelurahan dan RDY mendapat obat dari Puskesmas Kota,” lanjut drg. Maria.
Namun sejak satu bulan yang lalu, RDY sering tidak mengkonsumsi obat dengan alasan tidak suka dengan mamanya (yang merupakan pendamping minum obat).
Sejak itu penderita sering membuat gaduh dengan melempar rumah warga dan mengancam Mamanya.
Pada bulan Maret ini juga, tim dari Puskesmas Kota juga melakukan kunjungan rutin kepada RDY. Dan saat itu kondisi emosinya masih labil.
“Pada (7/3/25) petugas melakukan kunjungan rumah kepada pasien. Saat itu pasien dalam kondisi emosi labil tetapi masih kooperatif, diberikan obat oral dan keluarga selaku pendamping minum obat (PMO) menyetujui untuk memberikan obat dan dengan tetap melakukan pengawasan,” ujarnya.
Selama satu Minggu terakhir RDY tidak lagi mengonsumsi obat karena RDY selalu berontak.
RDY langsung dihantar petugas PKM Kota ke RSJ Renceng Mose

Pasien saat ditemui tim dari PKM Kota,emosi belum stabil dan tidak kooperatif. Tim pun memberikan terapi injeksi haloperidol 5 mg intramuskular (Obat Penenang), pada pukul 11.30 Wita, sebelum dihantar ke RSJ Renceng Mose.
Kurang lebih pada pukul 12.30 Wita, pihak Puskesmas Kota menghantar RDY ke RSJ Renceng Mose, dipimpin oleh dr. Floriana E. R. Dugis, bersama pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, untuk mendapat penanganan selanjutnya.