Uncategorized

Susteran Gembala Baik Bantu Beri Lapangan Pekerjaan ke Perempuan Manggarai Guna Tingkatkan Ekonomi Keluarga

×

Susteran Gembala Baik Bantu Beri Lapangan Pekerjaan ke Perempuan Manggarai Guna Tingkatkan Ekonomi Keluarga

Sebarkan artikel ini

Ruteng, Pijarflores.com – Susteran Gembala Baik, yang berlokasi di Carep, kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), bantu kaum Perempuan di Kabupaten Manggarai untuk meninggkatkan kebutuhan ekonomi keluarga.

Susteran Gembala Baik yang masuk ke Kabupaten Manggarai pada tahun 1987, fokus untuk memperhatikan kaum Perempuan dan juga pendidikan anak-anak, dengan membangun Sekolah Taman Kanak-kanak (TKK).

Suster Natalia RGS, sebagai kordinator pengembangan ekonomi bahan lokal di Susteran Gembal Baik, saat ditemui di tempat pengolahan minuman herbal Temulawak mengatakan, bahwa sejak tahun 2000 para Suster dari Gembala Baik memulai berkunjung ke beberapa kelompok petani dan tenun untuk diberi motivasi.

Di Gembal Baik sendiri, terdapat beberapa ruangan kerja pengolahan, seperti Temulawak, Jahe, Kopi, Kripik Pisang, Rosario, dan Pengolahan hasil tenun menjadi Selendang, Topi, Tas untuk ibu-ibu, Baju Kaos yang bertuliskan beberapa tempat wisata di daerah Flores.

Semua hasil kreativitas para ibu-ibu di Susteran Gembala Baik masih dipasarkan di kota Ruteng saja.

“Sejak tahun 2000, kami dari Gembala Baik pergi bertemu kaum Perempuan di beberapa kampung untuk diberi motivasi agar mereka bisa belajar untuk kembangkan segala potensi yang ada,” ujar Surter Natalia.

Menurut Suster Natalia, sasaran dari kunjugan rekanya untuk mendampingi kaum Perempuan yang hidup mandiri karena suami mereka pergi merantau.

“Kami kunjungi kaum Perempuan di beberapa kampung, untuk diberi pengetahuan terkait corak-corak tenunan yang bisa dipasarkan. Sasarannya para kaum Perempuan yang janda dan suaminya pergi merantau,” lanjut Suster Natalia.

Selain untuk belajar menenun yang baik, para Suster Gembala Baik juga memberi pengetahuan tentang usaha tani yang fokusnya ke petani kopi, agar bisa menghasilkan kopi yang berkualitas.

“Petani kopi juga kami latih agar bisa menghasilkan kopi yang berkualitas, dari cara petik dan menjemur,” kata Suster Natalia.

Suster Natalia mengatakan, kalau selama ini mengalami kendala dalam pemasaran. Karena menurut Suster Natalia hanya di seputaran wilayah 3 kabupaten Manggarai yang baru mengetahui keberadaan dari penjualan minuman herbal, makanan ringan, dan hasil modivikasi dari kain tenun.

Suster Natalia menjelaskan, untuk sementara hanya beberapa wisatawan baik dari dalam negeri dan luar negeri yang datang membeli hasil kerajinan tangan kaum Perempuan yang ada di Gembala Baik.

“Inilah yang menjadi kendala selama ini, kami betul-betul mengharapkan pembeli yang tahu saja, kalau wisatawan mereka datang ketika diberi tahu terlebih dahulu oleh pemandu wisata,” tambah Suster Natalia.

Dirinya sangat mengharapkan, agar keberadaan Susteran Gembala Baik yang sudah eksis di dunia minuman segar dari bahan herbal, agar bisa dibantu dipromosikan.

Suster juga berharap agar ada perhatian pemerintah, untuk bisa membantu segala hal yang berkaitan dengan usaha mereka.

“Saya berharap agar pemerintah bisa membantu kami terkait segala administrasi yang bisa melegalkan segala usaha kami. Kami membantu kaum Perempuan di Manggarai, jadi pemerintah juga harus bisa mendukung kami,” kata Suster Natalia.

Ada pun jenis kopi yang diolah di susteran Gembala Baik beserta harganya, yaitu Kopi Arabica Rp75 Ribu per 250 gram, Yelow Katura Rp100 ribu, Kopi Juria Rp200 Ribu per 250 gram 250 Ribu, Kopi Tunggal 125 Ribu per 250 gram.

Temulawak dan Jahe selama ini paling laris dipesan masyarakat karena sangat ampuh untuk mengatasi penyakit Lambung, gangguan Hati, dan Hepatitis.

Susteran Gembala Baik dalam menjalankan segala pengolahan bahan baku menggunakan sumber energi listrik dari PLN Ruteng karena dianggap ramah lingkungan.

“Kami mengharapkan agar listrik tidak mati hidup, seperti diawal tahun 2015 ketika saya baru masuk ke Manggarai. Tetapi sekarang sudah lancar sekali, sangat mendukung usaha kami,” tutup Suster Natalia.

Penulis: Riky Huwa

Editor: Redaksi